Sidoarjo (republik jatim.com) - Nasib apes dialami Qurrota Ayun Nurfadilah alias Ayun (7) siswi kelas I SDN Kedondong, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Putri pasangan suami istri Ainur Rofiq dan Diah Kusumasari ini terpaksa merelakan perhiasan berupa anting, kalung, dan dua cincin senilai Rp 2 juta dilucuti perempuan yang tak dikenal korban.
Hal ini setelah korban diperdayai seorang perempuan tidak dikenal yang mengendarai motor Honda Beat warna orange. Ciri-ciri perempuan itu, yakni berpostur badan sedang, menggunakan jilbab, dan masker warna hijau.
"Sebenarnya bocah SD ini menjadi korban penipuan atau (gendam) bukan korban penculikan seperti yang sebelumnya dikabarkan di Media Sosial. Kami bersama anggota berkoordinasi mendatangi rumah korban di kawasan Kedondong, Kecamatan Tulangan," terang Kapolsek Tanggulangin, Kompol Hardyantoro kepada republikjatim.com, Minggu (01/12/2019).
Hardyantoro menceritakan awalnya korban bersama temannya Laras (10), sekitar pukul 05.30 WIB mengayuh sepedanya ke arah Desa Ganggangpanjang, Kecamatan Tanggulangin untuk melihat pasar dadakan (pasar kaget) dan membeli makanan. Tidak lama setelah membeli makanan, korban dan temannya pulang menuju rumah sekitar pukul 07.00 WIB.
"Nah, di tengah perjalanan kedua anak ini dihentikan dan dihampiri pelaku. Kemudian pelaku berpura-pura, menanyakan nama koban. Dari situ pelaku akhirnya mengajak korban untuk ikut naik motor dengan pelaku. Dengan dalih pelaku disuruh ibu korban untuk mengukur baju korban," imbuhnya.
Menurut Hardyantoro, melihat korban dibawa orang tidak dikenal, saksi Laras saat itu langsung mengayuh sepedanya. Setibanya di rumah saksi memberitahukan ke orang tua korban. Yakni melaporkan korban dibawa perempuan menggunakan motor itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Seketika kedua orang tua kebingungan dan dibantu warga sekitar untuk mencari korban. Akhirnya korban ditemukan Zaenal (30) warga Desa Kedondong, Kecamatan Tulangan di JL Raya Desa Karangtanjung, Kecamatan Candi dan diantarkan pulang ke rumah korban," tegasnya.
Hardyantoro menegaskan berdasarkan keterangan korban kepada polisi, korban diajak pelaku naik sepeda motor ke sebuah jalan paving (TKP ). Disitu perhiasan korban dilepas dan dibawa pelaku. Kemudian disuruh pelaku menunggu di TKP dengan alasan akan dijemput lagi.
"Namun ditunggu korban cukup lama, pelaku tidak datang. Akhirnya korban ini berjalan kaki menuju jalan raya aspal dan ditemukan saksi, Zaenal itu," tandasnya. Yan/Waw
Editor : Redaksi