Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah anggota dan pimpinan Komisi C DPRD Sidoarjo menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah proyek bangunan SDN di Kecamatan Balongbendo, Selasa (26/11/2019). Hasilnya, Sidak yang dipimpin Ketua Komisi C, Suyarno itu menemukan pemasangan keramik asal-asalan.
Tiga lembaga sekolah yang disidak itu, diantaranya SDN Kemangsen I, SDN Penambangan, dan SDN Bakalan Wringinpitu I, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
"Sidak di tiga lokasi itu, karena sudah masuk pemetaan Komisi C DPRD Sidoarjo. Sidak ini agar proyek bangunan SDN sesuai spesifikasi dan tidak menimbulkan insiden yang menimbulkan korban layaknya di Kota Pasuruan," terang Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Suyarno kepada republikjatim.com, Selasa (26/11/2019).
Menurut politisi PDIP ini, meski bangunan rehab SDN Kemangsen I sudah diserahkan ke pihak sekolah akan tetapi, pihaknya memberikan sejumlah catatan.
"Setiap proyek itu baik secara kualitas dan kuantitas harus diperhatikan. Kami melihat proyek ini secara kuantitas masih kurang. Apalagi kualitasnya juga kurang," imbuhya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, M Nizar. Menurut pria yang menjabat Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sidoarjo ini dikerjakan asal-asalan. Dia mencontohkan dalam pemasangan keramik dinding di luar kelas dan pintu dalam kelas yang kurang layak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Yang di sisi selatan diganti baru tapi yang dinutara tidak diganti tetap pakai kayu. Ini kan ruangan satu kesatuan. Kami melihat ada yang tidak beres dalam proyek ini. Mestinya yang dikatakan rehab ruangan harus secara keseluruhan termasuk keramik dinding luar kelas. Kalau ini ditambal sulam," tegasnya sambil menunjuk pasangan keramik dinding itu.
Sayangnya dalam sidak itu, Kepala SDN Kemangsen I, Prayitno tidak berada di tempat. Para wakil rakyat sidak didampingi para dewan guru. Saat dihubungi Prayit mengaku tidak tahu menahu soal proyek bangunan di sekolah yang dipimpinnya itu.
"Siapa pelaksana proyek (CV) muapun konsultan pengawasnya dalam pengerjaan proyek ini kami tidak tahu. Apalagi pagu anggarannya, kami juga tidak tahu. Silahkan tanya ke dinas. Kami hanya diberi kunci saat serah terima," tandasnya melalui ponselnya.
Sementara sidak di SDN Penambangan, pembangunan dua ruangan bertingkat itu belum selesai seratus persen. Begitu juga saat rombongan sidak di SDN Bakalan Wringinpitu. Pembangunan 2 ruang bertingkat itu menelan biaya Rp 684,6 juta dikerjakan CV Jember Usaha dan konsultan pengawas CV Tisaga Utama Konsultan. Zak/Hel/Waw
Editor : Redaksi