Ratusan Santri di Ponorogo Diduga Keracunan Massal Usai Makan Malam

author republikjatim.com

republikjatim.com

Senin, 18 Nov 2019 09:52 WIB

Ratusan Santri di Ponorogo Diduga Keracunan Massal Usai Makan Malam

i

DIRAWAT - Salah satu santriwati Ponpes di Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Ponorogo yang sempat dirawat di RSUD dr Hardjono Ponorogo, Minggu (17/11/2019) malam.

Ponorogo (republikjatim.com) - Ratusan santri pondok pesantren Darul Fikri di Desa Bringin, Kecamatan Kauman Ponorogo diduga mengalami keracunan massal seusai makan malam, Minggu, (17/11/2019) malam. Diduga, para korban ini keracunan makanan dari lauk pindang tongkol (ikan laut). Kini, para santri dan santriwati dirawat ke sejumlah rumah sakit yang ada di Ponorogo.

Ratusan santri yang mengalami keracunan itu dalam perawatan medis di beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Ponorogo. Nyaris semua santri Ponpes Darul Fikri itu mengalami gejala dan keluhan yang sama. Yakni pusing, mual, muntah-muntah, serta gatal - gatal sekujur tubuhnya (biduren).

Salah seorang Ustadz Ponpes Darul Fikri, Januri mengaku meski semua tampak panik, akan tetapi tetap harus menyelamatkan ratusan santrinya yang mengeluh mual dan pusing itu. Menurutnya para santri itu makan malam dengan lauk tongkol goreng sebelum mengeluhkan sakit massal itu.

"Tadi selain di RSUD dr Hardjono yang lainnya dirawat di RS Aisiyah dr Sutomo, Puskesmas Ngrandu dan Puskesmas Kauman. Jumlah santri yang merasakan gejala sama, yaknuli mual , pusing, muntah dan gatal-gatal itu sebanyak 160 santri," katanya, Senin (18/11/2019).

Januri merinci data santri yang diduga mengalami keracunan sekitar 121 santriwan/santriwati. Mereka dibagi dirawat di 4 lokasi penanganan. Yakni RSUD dr Hardjono ada sebanyak 64 santri, PKM Ngrandu sebanyak 20 santri, PKM Kauman sebanyak 23 santri, dan RS Aisyah Ponorogo sebanyak 14 santriwati.

"Sebagian besar korban merupakan siswa-siswi MTs dan MA yang dalam pengelolaan makan sehari-hari menjadi satu di dapur Ponpes. Hasil monitoring terakhir pada pukul 22.55 WIB, di PKM Kauman ada 23 santri. Rinciannya obeservasi 8 santri, rawat inap (opname) 1 santri dan kemabli ke Ponpes 14 santri (kondisi membaik). Kemudian di di RSUD Hardjono rawat jalan 29 santriwati dan opname 25 santriwati," tegasnya.

Sementara dokter piket RSUD dr Hardjono Ponorogo, dr Aninita mengaku sebanyak 65 santri yang dirawat di tempatnya bekerja. Pasien santri ini masuk sejak semalam dengan keluhan muntah, mual, dan pusing.

"Dari infornasi yang saya terima itu habis makan malam dengan lauk ikan laut jenis tongkol goreng," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, kata Aninita kondisi para santri yang dirujuk ke RSUD dr Hardjono stabil. Namun, ada beberapa yang lemas karena muntahnya terlalu sering.

"Yang menjalani rawat inap sebanyak 25 santri hingga pagi ini. Yang 40 santri sudah dikasih pengobatan dan perbolehkan pulang karena kondisinya baik. Sedangkan yang 25 santri ini harus menjalani observasi karena mengeluh lemas dan sesak," ungkapnya.

Salah seorang santriwati asal Ngawi, Yanti yang masih dirawat di RSUD masing mengaku lemas.

"Ini masih pusing dan lemas. Semalam kami makan lauk ikan tongkol itu," paparnya.

Sedangkan salah seorang wali santri, Ujang yang sengaja datang dari Ngawi untuk melihat kondisi anaknya mengaku was-was dengan kondisi anaknya. Namun sekarang sudah berangsur membaik.

"Namanya keracunan ya berbahaya. Tapi alhamdulillah semuanya bisa diatasi dan sudah menjalin perawatan sehingga berangsur baik," pungkasnya. Mal/Waw

Editor : Redaksi

Tag :
republikjatim.com horizontal