Dongkrak Literasi Anak Sejak Usia Dini, Disperpusip Ngawi Gelar Bimtek Baca Nyaring untuk Guru PAUD, TK dan SD

author republikjatim.com

republikjatim.com

Kamis, 03 Jul 2025 13:55 WIB

Dongkrak Literasi Anak Sejak Usia Dini, Disperpusip Ngawi Gelar Bimtek Baca Nyaring untuk Guru PAUD, TK dan SD

i

BIMTEK - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Ngawi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Membaca Nyaring yang digelar di Gedung Kesenian dan Gedung Aula PKK dengan peserta ratusan guru PAUD, TK dan SD, Kamis (03/07/2025).

Ngawi (republikjatim.com) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Ngawi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Membaca Nyaring. Acara yang digelar di Gedung Kesenian dan Gedung Aula PKK Kabupaten Ngawi ini digelar selama dua hari berturut-turut dengan jumlah peserta sekitar 100 orang lebih.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai Rabu (02/07/2025) hingga Kamis (03/07/2025) ini, tentunya menyedot antusiasme ratusan peserta. Para peserta ini mereka berasal dari berbagai kalangan, terutama para tenaga pendidik (guru) jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) hingga berasal dari kalangan guru Sekolah Dasar (SD).

Kegiatan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan budaya literasi bagi kalangan anak-anak sejak usia dini.

Sedangkan kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber praktisi literasi. Mereka masing-masing menyampaikan materi khusus sesuai jenjang pendidikan.

Sementara materinya rata-rata disampaikan secara menarik dan aplikatif. Yakni mulai dari teknik dasar membaca nyaring untuk anak usia dini, strategi menumbuhkan minat baca hingga metode interaktif yang sesuai dengan karakter anak di usia sekolah dasar.

Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Pemkab Ngawi, Suyatno mengatakan kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah daerah Kabupaten Ngawi dalam memperkuat peran guru sebagai agen literasi di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.

"Literasi Membaca Nyaring bukan hanya sekadar membacakan buku. Teknik membaca ini merupakan seni membangun imajinasi, komunikasi dan koneksi emosional antara anak dan bacaan yang sedang dibaca kalangan anak-anak sebagai peserta didik," ujar Suyatno kepada republikjatim.com, Kamis (03/07/2025).

Melalui kegiatan Literasi Membaca Nyaring ini, Suyatno berharap para guru dan peserta mampu menerapkan ilmunya saat berada di dalam kelas.

"Termasuk, para guru PAUD, TK dan SD harus mampu menularkan ilmu sekaligus semangat literasi ini kepada anak-anak sebagai peserta didiknya setiap saat dan setiap waktu," pintanya.

Bimtek ini mendapat sambutan hangat dari para peserta. Selain materi, peserta juga mendapatkan sesi praktik langsung dan diskusi kelompok untuk memperdalam pemahaman juga dilaksanakan selama prosesi Bimtek selama dua hari berturut-turut itu.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dengan adanya kegiatan ini, kami (Disperpusip) Pemkah Ngawi berharap tercipta ekosistem literasi yang kuat mulai dari keluarga, sekolah hingga masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi sejak usia dini," tegas Suyatno.

Apalagi, Suyatno menilai jika literasi itu, bukan hanya tentang membaca saja. Akan tapi juga memahami dan berpikir kritis.

"Kami yakin dengan dimulai dari langkah sederhana membaca nyaring bersama anak-anak didik ini akan meningkatkan kemampuan literasi dan anak-anak didik menjadi semakin kritis dan aktif membaca," urainya.

Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Ngawi, Kartikawari Pinilih menegaskan konsep literasi ini tidak hanya sekedar bisa membaca. Akan tetapi juga mampu memilah dan mengolah informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat serta pentingnya peran pustakawan sebagai garda terdepan literasi agar mampu menjawab kebutuhan informasi di tengah-tengah masyarakat.

"Diakui atau tidak sekarang ini, Pustakawan harus mampu membantu pemustaka menemukan informasi yang relevan dan terpercaya. Jadi bukan hanya sekedar mendata koleksi," pintanya.

Kartikawari Pinilih berharap dari bimbingan teknis ini dapat meningkatkan kompetensi para penggerak literasi, terutama para guru PAUD, TK dan SD untuk lebih mampu memberikan akses pemustaka  (masyarakat) agar lebih memahami bacaannya. Apalagi, saat ini targetnya adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam berliterasi untuk bersinergi membangun budaya membaca. Karena itu, kini pustakawan tugasnya tidak hanya menangani hal itu saja. Akan tapi lebih dari itu, seorang pustakawan juga harus mampu menjadi fasilitator pencarian informasi sekaligus teman berdiskusi.

"Ending atau ujung-ujungnya untuk meningkatkan gerakan gemar membaca dengan tujuan masyarakat untuk berpikir kritis dengan berpengetahuan yang didapat dari kegemaran membaca sejak usia dini itu. Makanya kami kerap menggelar acara literasi. Mulai literasi informasi, literasi digital maupun literasi membaca nyaring kali ini," pungkasnya. Adv/And/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal