Sidoarjo (republikjatim.com) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti mengapresiasi pembangunan Smamda Dormitory yang ada di JL Cendekia Sidoarjo Kota. Pembangunan gedung berlantai 7 yang kamarnya bisa dimanfaatkan untuk asrama putri (santriwati) dan disewakan untuk umum, khususnya ruang VIP itu menelan anggaran Rp 23 miliar.
Meski menelan anggaran cukup besar, proyek yang dikerjakan selama setahun terakhir ini tanpa adanya bantuan dari pihak manapun. Anggaran sebesar itu merupakan anggaran mandiri dari SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo.
"Pembangunan gedung Smamda Dormitory ini merupakan terobosan sekaligus bagian dari kemandirian dalam dunia pendidikan yang sudah dilakukan Smamda Sidoarjo. Karena itu, saya sangat mengapresiasi pembangunan gedung ini sebagai upaya menciptakan pendidikan yang berkarakter dan mandiri untuk penguatan keislaman dan keindonesiaan," ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti didampingi Kepala Smamda Zainul Arifin saat meresmikan Gedung Smamda Dormitory berlantai 7 ini, Sabtu (10/05/2025).
Karena itu, Abdul Mu'ti mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Smamda Sidoarjo. Baginya, pembangunan gedung Smamda Dormitory bisa memberikan sumbangan dan kontribusi besar atas kemajuan pendidikan di Indonesia. Khususnya, pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
"Apalagi pembangunan gedung ini diselesaikan dalam waktu setahun. Bahkan serupiah pun tidak dibantu pemerintah. Tapi, semua pembangunan ini merupakan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan program kemandirian pendidikan sekaligus amanah konstitusi dalam mencerdaskan anak bangsa," ungkap Menteri Kelahiran Kudus pada 2 September 1968 ini.
Mu'ti menguraikan Gedung Smamda Dirmitory tidak hanya sekedar asraman bagi santriwati. Akan tetapi, fasilitas yang ada dalam gedung ini juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan karakter anak muda yang berbangsa dengan akhlak mulia, cerdas dan berdedikasi tinggi. Bahkan, fasilitasnya yang ada bisa dikembangkan menjadi sarana membangun kemandirian sekolah dan pendidikan.
"Gedung Smamda Dormitory ini, bukan hanya sekedar membangun fisik. Akan tetapi, juga mampu membangun karakter bangsa. Bahkan sebagian ruang bisa dimanfaatkan untuk disewakan bagi masyarakat umum. Ini bisa jadi tempat pelatihan dan mendorong kemampuan kewirausahaan bagi para peserta didik di Smamda Sidoarjo," tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mu'ti berharap dengan selesai dan diresmikannya Gedung Smamda Dormitory sekaligus tempat untuk berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan usaha. Akan tetapi juga bisa dijadikan tempat menimbah pengalaman bagi pasar peserta didik di Smamda Sidoarjo.
"Kami meyakini asrama ini, bisa memberi pengalaman bagi generasi yang akan mendatang. Karena di asrama ini, anak-anak didik bisa belajar lebih baik. Bahkan bisa menjadi kader umat persyarikatan bangsa yang punya ilmu dan jiwa karakter kepemimpinan. Gedung ini bukan hanya sebagai tempat tidur, tapi juga sebagai tempat yang semakin kuat mendorong sikap keislaman dan keindonesiaan para pelajar yang disiapkan sebagai generasi emas," pintanya.
Sementara Kepala Smamda Sidoarjo, Zainul Arifin menegaskan Gedung Smamda Dormitory dikerjakan sampai selesai dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 23 miliar. Gedung ini pembagiannya ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilaksanakan oleh Abdul Mu'ti pada tanggal 13 Januari 2024 kemarin. Kini gedung selesai dibangun dan diresmikan pada 10 mei 2025 juga diresmikan Abdul Mu'ti yang menjabat Mendikdasmen RI sekaligus merangkap Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah ini.
"Gedung Smamda Dormitory harapannya bukan hanya sebagai asrama santriwati saja. Akan tetapi juga mampu meningkatkan perekonomian sekolah (Smamda) Sidoarjo. Gedung ini untuk lantai 2 dan 3 berisi kamar VIP yang bisa disewakan untuk masyarakat umum. Kemudian untuk gedung lantai 4 dan 5 bisa dimanfaatkan untuk asrama santriwati serta lantai 7 dimanfaatkan untuk gedung hall," pungkasnya. Ary/Waw
Editor : Redaksi