Sidoarjo (republikjatim.com) - Sentuhan teknologi dalam birokrasi membuat pekerjaan lebih cepat, efektif dan mudah. Yang terbaru, Pemkab Sidoarjo membuat inovasi penerbitan Surat Keputusan (SK) Digital bagi tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK. Dengan sistem SK digital, tenaga PPPK yang dinyatakan lulus tidak lagi harus mengantri untuk menerima SK. Mereka bisa mendownload secara mandiri SK masing-masing melalui aplikasi Simpeg.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali melaunching aplikasi SK P3K digital bertepatan dengan kelulusan 105 tenaga P3K formasi Tahun 2023. Mereka yang dinyatakan lulus seleksi terdiri dari 57 tenaga guru dan 48 tenaga kesehatan (Nakes). Nampak raut wajah bahagia mereka karena impiannya menjadi ASN P3K tercapai.
Dalam kesempatan itu, ratusan ASN P3K dari guru dan Nakes ini secara simbolis menerima SK digital dari Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali. Mereka tidak lagi menerima petikan SK secara fisik seperti sebelumnya. Pemkab Sidoarjo membuat inovasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg).
SK P3K itu dapat diunduh dari akun aplikasi Simpeg masing-masing penerima. Penyerahan SK PPPK secara digital ini sekaligus menandai Launching Aplikasi Simpeg.
"Penyerahan petikan SK bagi ASN saat ini sudah dilakukan secara digital. Seperti penyerahan SK P3K kali ini. Semuanya, sudah paperless (tanpa kertas). Mereka dapat mengunduh SK P3K di masing-masing akun Simpeg. Saya yakin Kabupaten Sidoarjo jadi prototipe dan contoh bagi kabupaten lain se Indonesia yang mengarah pada digitalisasi pelayanan," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Kamis (28/03/2024) sore.
Selain itu, Gus Muhdlor meminta para ASN P3K untuk seutuhnya mengabdi kepada Kabupaten Sidoarjo. Amanah yang diemban harus dapat dilaksanakan dengan baik. Kemajuan pembangunan Kabupaten Sidoarjo harus dapat ditingkatkan bersama.
"Saya ucapkan selamat semua. Karena apa yang panjenengan terima hari ini harus disyukuri. Bukan hanya bersuka cita hari ini, tapi hari ini awal pertama panjenengan menata niat untuk mengabdi di Sidoarjo seutuhnya," pinta Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.
Tidak hanya itu, Gus Muhdlor juga meminta ASN harus profesional dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, profesional itu bukan hanya ahli, paham dan tahu tugasnya saja. Namun keprofesionalan itu juga dapat dilihat dari kontribusi aktif ASN dalam membangun Kabupaten Sidoarjo.
"Pertanyaannya apakah profesionalisme itu hanya diukur dengan keahlian saja, grade yang tinggi, itu saja apa sudah cukup,? Jawabannya belum, maka di forum yang baik ini, baik yang menjadi guru baik yang menjadi Nakes saya sampaikan tiga tolak ukur untuk menjadi orang profesional seutuhnya," kata Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.
Bagi Gus Muhdlor, untuk menjadi orang profesional seutuhnya juga harus berani keluar dari rutinitas sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Bukan berpaku pada tugas sehari-hari, tanpa mencoba untuk berkembang sebagai seorang ASN. Karena itu, menurutnya seorang profesional harus dapat melihat situasi dan kondisi yang sekarang dibutuhkan Kabupaten Sidoarjo.
"Seorang profesional seutuhnya, harus mampu dan mau keluar dari rutinitas kesehariannya. Orientasi kita ini terkungkung pada sebuah rutinitas itu adalah contoh kita ini profesionalitasnya kurang dan kontribusi aktifnya kurang. Karena tidak bisa membaca situasi dan kondisi yang sedang dibutuhkan Kabupaten Sidoarjo," paparnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, lanjut Gus Muhdlor, tolak ukur untuk bisa dikatakan sebagai seorang profesional adalah harus mempunyai impact (dampak) yang besar terhadap pembangunan. Dengan kata lain keberadaannya memiliki dampak perubahan yang besar terhadap pembangunan Kabupaten Sidoarjo di bidangnya masing-masing.
"Pastikan keberadaan panjenengan punya impact yang berbeda, punya warna yang berbeda, punya aura yang berbeda dan bisa menggerakkan sekelilingnya lebih bersemangat membangun Sidoarjo," urainya.
Yang terakhir Bupati Sidoarjo meminta ASN harus berani membuat inovasi. Menurutnya, inovasi wajib dibuat sebagai bentuk pengabdian dalam melayani masyarakat. Baginya seseorang dikenang dengan karyanya. Karena itu, seluruh ASN yang ada dapat mempersembahkan karyanya yang bagus bagi pembangunan Kabupaten Sidoarjo.
"Seluruh P3K yang hadir usahakan punya tinggalan, punya warisan dan punya legacy yang dapat dinikmati semua orang dan sejarah akan mencatat panjenengan adalah orang yang membuat legacy itu. Walaupun skupnya adalah sekolah. Jangan sampai sampean tidak dicatat murid sampean. Saya dulu besar karena dicetak guru yang namanya Wahyuni, misalnya," ucapnya.
Sementara Rosa Kartika Sari salah satu Nakes penerima SK P3K merasa bersyukur diterima sebagai ASN P3K. Perasaan senang dan bahagia tidak bisa diungkapkan. Menurutnya, saat diterimanya sebagai ASN P3K merupakan rezeki yang tidak bisa dibayangkannya.
"Nyoba beberapa kali ikut tes, akhirnya tahun lalu diterima. Ini rezeki yang tidak bisa saya bayangkan," ungkapnya.
Karena itu, Rosa berjanji akan memberikan pengabdian terbaiknya kepada Kabupaten Sidoarjo. Tanggung jawab sebagai seorang ASN akan dijalankan sebaik mungkin. Pesan yang disampaikan Bupati Sidoarjo akan dilaksanakan dengan penuh amanah.
"Apa yang disampaikan Pak Bupati tadi seperti harus berani berinovasi akan siap kita laksanakan. Kalau saya kan di bidang kesehatan, berarti harus dapat berinovasi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi