Ning Sasha : Ibu Rumah Tangga Pegang Peranan Penting Cegah Kasus Stunting

author republikjatim.com

republikjatim.com

Kamis, 22 Feb 2024 19:33 WIB

Ning Sasha : Ibu Rumah Tangga Pegang Peranan Penting Cegah Kasus Stunting

i

SOSIALISASI - Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor saat acara Sosialisasi Cegah Stunting dengan Edukasi Pemberian Makanan Rumahan Yang Tinggi Gizi di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (22/02/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sidoarjo terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting. Salah satunya, dengan menyelenggarakan sosialisasi dengan fokus pada edukasi pemberian makanan rumahan yang tinggi gizi.

Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor mengatakan ibu memegang peranan penting dalam mencegah stunting di Sidoarjo. Alasannya, ibu tidak hanya berperan waktu mengandung bayi.

"Wanita yang akan menjadi seorang ibu, yakni saat remaja harus benar-benar menjaga pola makan dan cara menyiapkan perkawinan yang sehat. Misalnya, seperti mengikuti tes kesehatan sebelum menikah agar bisa melahirkan anak sehat dan bebas stunting," ujarnya disela acara Sosialisasi Cegah Stunting dengan Edukasi Pemberian Makanan Rumahan Yang Tinggi Gizi di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (22/02/2024).

Istri Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Ning Sasha, juga menambahkan peranan kedua seorang ibu adalah rajin memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada anak-anaknya.

"Berikan ASI ekslusif saat enam bulan pertama. Kemudian, lanjutkan hingga 2 tahun serta berikan MPASI (makanan pendamping ASI) yang tinggi akan protein hewani," papar Fakultas Hukum, Unair Surabaya ini.

Selain itu, pihaknya berharap melalui kegiatan itu, masyarakat dapat lebih aware (perhatian) terhadap pentingnya gizi untuk pertumbuhan anak.

"Yakni dengan menerapkan pola makan sehat dan dapat mengurangi risiko stunting di Kabupaten Sidoarjo," tegas alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Acara sosialisasi ini dihadiri anggota TP PKK Kabupaten Sidoarjo serta menghadirkan narasumber handal. Yakni penyuluh Keluarga Berencana (KB) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Pemkab Sidoarjo dan Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan Masyarakat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo.

Narasumber acara itu, memberikan pemahaman mendalam tentang pencegahan stunting melalui pemberian makanan seimbang dan bergizi tinggi. Mereka juga memberikan tips praktis memasak makanan sehat yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak-anak.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyuluh KB Ahli Muda Dinas P3AKB Pemkab Sidoarjo, Anisa Prabawati menjelaskan peran ibu dalam penurunan stunting adalah menjadi faktor penentu dalam biologis.

"Perempuan tidak hanya membawa janin. Karena mereka juga akan melahirkan generasi penerus bangsa berkualitas. Sehingga perlu diperhatikan pola makan dimulai dari 1.000 hari ibu hamil dan menyusui di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak," urainya.

Sementara Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Dinkes Pemkab Sidoarjo, Sri Andari menyebut tingginya angka stunting dipengaruhi oleh pola asuh.

"Pola asuh ini sangat mempengaruhi pola makan anak yang kurang memperhatikan tingkat kebutuhan gizi seimbang. Hal ini menjadi pemicu stunting yang masih tinggi," urainya.

Dirinya berharap masyarakat tidak melihat besaran porsi saat memberikan makanan kepada anak. Namun lebih melihat pada kandungan gizi seimbang sesuai kebutuhan anak.

"Makan itu bukan porsinya yang banyak tapi lebih perhatikan pada kandungan kaya akan gizi untuk mencegah stunting pada anak," tandasnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo mencatat angka stunting di Sidoarjo menurut SSGI (Survey Status Gizi Indonesia) Tahun 2021 sebesar 14,8 persen, naik pada Tahun 2022 sebesar 16,1 persen. Sedangkan di Tahun 2023 dari Survei Kesehatan Indonesia turun atau menjadi hanya 1 digit.

Dari jumlah anak usia balita di Sidoarjo sebanyak 182.172 anak, yang diperiksa secara rutin di posyandu sebanyak 145.000 anak. Kemudian dari jumlah itu sebanyak 5.000 anak stunting atau sebesar 4 persen dari jumlah keseluruhan. Sosialisasi ini, menjadi langkah nyata TP PKK Kabupaten Sidoarjo dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Semakin banyak masyarakat yang teredukasi, semakin besar pula peluang mengurangi angka stunting di wilayah Sidoarjo ini. Hel/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal