Sidoarjo (republikjatim.com) - Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kabupaten Sidoarjo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan materi Pembahasan Alternatif Pembiayaan Pembangunan Kabupaten Sidoarjo melalui CSR, di Kantor Bappeda Pemkab Sidoarjo, Senin (22/01/2024). Dalam Rakor ini, mengundang sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sidoarjo, sejumlah asosiasi perusahaan, asosiasi profesi hingga perwakilan perguruan tinggi di Kota Delta.
Selain itu, Rakor ini juga dihadiri Kepala Bappeda Sidoarjo, Heri Soesanto. Rakor ini untuk meminta masukan sejumlah stakeholders itu, terkait program CSR di Kota Delta.
Ketua Forum CSR Sidoarjo Deddy Aji Wijaya mengajak para stakeholder agar terlibat dan bisa berpartisipasi dalam program CSR. Dia mencontohkan, misalnya asosiasi perusahaan, asosiasi kesehatan, dewan kesenian, dewan pemuda dan dewan pendidikan hingga perguruan tinggi terlibat langsung dalam penggalian dana CSR.
"Kami mengajak koordinasi semua pihak, CSR Sidoarjo ini mau diapakan dan digunakan untuk apa saja," ujar Deddy Aji Wijaya yang juga Branch Manager Bank Jatim Sidoarjo kepada republikjatim.com, Senin (22/01/2024).
Dalam rakor ini, Deddy menjelaskan sejumlah rencana yang bakal dilakukan Forum CSR Sidoarjo ini, tujuannya agar program-program CSR bisa membantu pembangunan di Kota Delta. Salah satunya, rencana menyusun Katalog Program CSR. Katalog ini berisi rencana program pembangunan berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
"Tapi, program pembangunan yang dimasukkan ke katalog, merupakan program yang belum bisa dicover dana APBD Pemkab Sidoarjo," paparnya.
Bagi Deddy, katalog ini berisi program pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, olahraga dan keagamaan, yang tidak tercover APBD Pemkab Sidoarjo. Akan tetapi, sebelum menyusun Katalog Program CSR ini, Deddy menyebut bakal mensinkronkan data jumlah perusahaan di Kabupaten Sidoarjo, baik yang berskala kecil, menengah hingga berskala besar.
"Kami berharap para pemangku kepentingan seperti Disperindag, Disnaker, Dinas Perizinan dan DLHK bisa duduk bareng melakukan sinkronisasi dan kurasi data," tegasnya.
Menurut Deddy, setelah Katalog Program CSR tersusun, Forum CSR Sidoarjo akan menggelar Investor Meeting. Kegiatan itu, dengan peserta perusahaan yang telah terdata. Di acara ini, pihaknya juga berdiskusi dengan perusahaan terkait program CSR masing-masing perusahaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami akan tanya Tahun 2023 kemarin perusahaan itu sudah punya program apa dan nilai anggarannya berapa?. Kemudian di Tahun 2024, ini lho sudah ada katalognya," ungkap mantan aktivis mahasiswa ini.
Bagi Deddy melalui katalog program CSR ini, perusahaan bisa memilih berbagai program itu untuk dijalankan sendiri. Dengan begitu, sejumlah perusahaan itu tidak berjalan sendiri-sendiri saat menjalankan program CSR.
"Kami berharap dengan sinergi stakeholder memaksimalkan program CSR ini, maka sejumlah program pembangunan yang belum bisa dicover dana APBD, bisa dilaksanakan melalui program CSR," katanya.
Deddy menyebutkan, program CSR perusahaan di Kota Delta yang dilaporkan melalui Forum CSR Sidoarjo tergolong masih minim. Hal itu jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang beroperasi di Kota Delta. Di Tahun 2023 lalu, baru terdapat 24 perusahaan dengan jumlah total anggaran CSR yang disalurkan senilai Rp 11,2 miliar.
"Sedangkan Bank Jatim sendiri pada Tahun 2023, sudah menyalurkan dana CSR sekitar Rp 2,4 miliar, baik berupa program fisik maupun supporting ke ormas, OPD dan ke masyarakat," paparnya.
Sementara itu, Deddy juga berharap semua perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Sidoarjo bisa memiliki dan menyampaikan tanggung jawab sosialnya. Hal itu, berdasarkan amanah Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) terbaru.
"Setiap perusahaan itu bisa melaksanakan sendiri program CSR yang ditawarkan Forum CSR Sidoarjo dan melaporkannya ke Forum CSR Sidoarjo," pungkasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi