Sidoarjo (republikjatim.com) - Puluhan Kepala Keluarga (KK) asal Desa Singogalih, Kecamatan Tarik, Sidoarjo bakal segera mendapatkan bantuan jamban sehat gratis dari Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (P2CKTR) Pemkab Sidoarjo. Sekitar 90 KK warga akan mendapatkan bantuan jamban sehat Tahun 2023.
Turunnya bantuan ini, karena selama ini puluhan warga itu masih kerap Buang Air Besar (BAB) sembarangan, terutama di sungai sekitar rumah mereka.
"Rencananya pemberian jamban sehat menggunakan tangki septictank bio filter ini dianggarkan 90 unit. Tapi kalau nanti tidak ada 90 KK, misalnya hanya ternyata hanya 80 KK yang tidak punya WC, maka realisasinya 80 unit itu saja," ujar Pendamping Fasilitator Program DAK Sanitasi Dinas P2CKTR Pemkab Sidoarjo, Agus Susilo kepada republikjatim.com, Senin (05/06/2023) sore.
Program ini lanjut Agus sampai akhir Tahun 2023. Program ini ada beberapa tahapan. Salah satunya sosialisasi bagi penerima bantuan jamban, survei lapangan (lokasi) dan sebagainya. Maksimal pekerjaan fisiknya akan dikerjakan sekitar 3 bulan.
"Untuk resapan kita gunakan septic tank bio filter karena paling aman. Karena kedap air. Kalau kita tes ternyata ada kebocoran kita kembalikan. Kalau pakai beton atau batu bata tidak menjamin. Karena septic tank bio filter kedap air dari pabrik," imbuhnya.
Selain itu, kelebihan lainnya septic tank bio filter kotoran (keluaran) bisa langsung dibuang di saluran badan air. Hanya saja, karena orang kampung saat ini belum terbiasa menggunakan produk itu, mereka biasanya pakai resapan batu bata.
"Tidak perlu khawatir menggunakan septic tank bio filter. Nanti kita pilih yang sudah ada sertifikat dan memenuhi uji labnya. Harapan kami, bantuan ini selesai dan diserahterimakan langsung digunakan. Karena mengubah kebiasaan BAB di sungai (sembarangan) terus suruh BAB di WC itu butuh waktu. Makanya, kita gandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) karena ada kader desa setiap minggu (bulan) bisa memberi pengertian agar warga tidak BAB di sungai," tegasnya.
Sementara itu salah satu penerima bantuan Jamban Sehat, Suwito warga Dusun Juglang mengaku sebelumnya tidak pernah bermimpi bisa mendapat bantuan jamban ini. Sebelumnya, dirinya kebiasaan sering BAB di sungai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Karena selama ini kami belum memiliki WC. Sudah lama ingin buat WC terbentur biaya. Alhamdulillah saya diundang Pemdes Singogalih ikut program sosialisasi pemberian Jamban Sehat ini," kata bapak satu anak ini.
Suwito berharap program ini bisa segera direalisasikan agar warga segera bisa merasakan program pro rakyat ini.
"Terimakasih kepada Dinas P2CKTR Pemkab Sidoarjo dan Pemdes Singogalih atas pemberian WC (Jamban) gratis ini. Setelah terealisasi kami sekeluarga tidak akan lagi BAB di sungai," janjinya.
Kades Singogalih, Imam Al Ashari saat mengakui program pengajuan Jamban Sehat ini sudah lama sekitar setahun lalu. Hal ini berawal dari masih adanya warga yang BAB di sungai. Kemudian pihaknya melakukan verifikasi dan validasi data, hasilnya ternyata ada puluhan warga yang sering BAB sembarangan.
"Akhirnya kami mengajukan proposal ke dinas terkait itu. Alhamdulillah tahun ini bisa terealisasi. Setelah sosialisasi program Jamban Sehat kami akan segera bentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar segera dilaksanakan kegiatan ini. Harapannya bagi penerima jamban sehat kalau sudah selesai dibangun segera digunakan," tandasnya. Zak/Waw
Editor : Redaksi