Warga Tarik Korban Penganiayaan Dirawat di Puskesmas, Desak Polisi Tangkap Pelaku Karena Sering Intimidasi


Warga Tarik Korban Penganiayaan Dirawat di Puskesmas, Desak Polisi Tangkap Pelaku Karena Sering Intimidasi DIRAWAT - Ny Herni Isnaingsih menunggui suaminya, Muchtar Jumali yang menjadi korban penganiayaan di Desa/Kecamatan Tarik saat dirawat di Puskesmas Tarik, Rabu (14/06/2023).

Sidoarjo - (republikjatim.com) - Seorang korban penganiayaan, Muchtar Jumali tampak masih tergulai lemah di ruang rawat Puskemas Tarik. Pria asal Desa/Kecamatan Tarik, Sidoarjo ini, diduga menjadi korban penganiayaan H warga Dusun Clangab, Desa/Kecamatan Tarik, Sidoarjo pada Selasa (13/06/2023) kemarin.

Kasus dugaan penganiyaan itu, terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Lokasinya berada di warung kopi arae bengkel sepeda motor milik Supri di Desa Mergosari, Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Karena keluarga korban merasa tidak terima, akhirnya melaporkan kasus penganiayaan itu ke SPKT Polsek Tarik, kemarin. Apalagi, kasus kekerasan (pemukulan) itu menyebabkan korban Muchtar Jumali harus dilarikan ke Puskesmas Tarik untuk menjalani perawatan tim medis.

Korban penganiayaan Muchtar Jumali menceritakan kronologi pemukulan dirinya itu. Saat itu, dirinya hendak ngopi sendirian di warkop bengkel Supri di Desa Mergosari, Kecamatan Tarik. Sebelum ngopi korban melihat pelaku datang dari arah selatan.

"Tiba-tiba pelaku berkata kasar lapo nguwasno (kenapa melihat)? Saat itu saya Tidak saya meresponnya. Saya mala langsung duduk di warkop. Tak berselang lama, tanpa basa basi pelaku langsung memberikan pukulan ke wajah saya sebelah kanan ini," ujar korban Muchtar Jumali kepada republikjatim.com, Rabu (14/06/2023).

Saat korban dipukul pelaku pun langsung bertanya kepada pelaku. Yakni soal permasalahannya apa hingga korban dipukuli pelaku itu.

"Saat itu pelaku menyahuti kalau korban tidak melihat dengan tidak enak hati kepada pelaku. Pelaku juga ngakunya saya mbleyer - mbleyer kalau naik motor. Padahal, saya tidak pernah mbleyer seperti tuduhan pelaku," ungkap pria yang akrab disapa Jumali ini.

Karena itu, Jumali berharap polisi segera mengusut tuntas kasus pemukulan dirinya itu. Apalagi, saat dipukul korban mengaku terdapat 4 orang saksi yang melihat korban dipukuli pelaku itu.

"Saya minta polisi memproses laporan saya kemarin. Karena pelaku bukan kali pertama meresahkan kami dan keluarga. Bahkan kerap mengintimidasi di kampung. Pekan kemarin, anak saya mau diserempet pelaku," tegasnya.

Istri korban Herni Isnaingsih mengaku sudah melaporkan peristiwa penganiayaan suaminya itu ke SPKT Polsek Tarik. Laporan itu diterima Aiptu Abdul Karim.

"Saya jelas tidak terima suami saya dipukuli pelaku. Makanya, saya minta pemukulan suami saya diusut tuntas dan diproses hukum," pintanya.

Sementara secara terpisah Kanit Reskrim Polsek Tarik, Iptu M Rokhman saat dikonfirmasi membenarkan kasus penganiayaan itu sudah dilaporkan ke Polsek Tarik.

"Iya kemarin istrinya laporan (Kasus penganiyaan) suaminya itu," tandasnya. Zak/Hel