Tim Mensos RI Sukses Rayu Mbah Ngatemin Pria Lumpuh Asal Watesari Balongbendo untuk Dirawat di Rumah Sakit


Tim Mensos RI Sukses Rayu Mbah Ngatemin Pria Lumpuh Asal Watesari Balongbendo untuk Dirawat di Rumah Sakit BEROBAT - Ngatemin (Tomo) warga Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo berhasil dirayu untuk dibawa berobat ke rumah sakit oleh Tim Kemensos RI Dr Soeharso Solo dan Margo Laras Pati didampingi Kades Watesari, Sabtu (10/09/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI mendatangkan tim Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF), Prof Dr Soeharso, Solo diperintah langsung Mensos Tri Rismaharini untuk mendatangi seorang pasutri Ngatemin (Tomo) dan Salamah yang lumpuh menahun asal Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Hasilnya istri Ngatemin (Tomo), Mbok Salamah setelah diterapi pijat Fisioterapi Kemensos RI, Gunawan membuahkan hasil. Perempuan 77 tahun ini bangkit dan semangat berdiri serta bisa berjalan pelan-pelan menggunakan alat bantu jalan (Walker) empat kaki.

"Alhamdulillah saya sudah bisa berdiri dan jalan. Tadi menggunakan alat bantu jalan keluar masuk kamar tidur. Saya latih agak lama (jarak) jalan biar cepat sembuh," ujar Salamah kepada republikjatim.com Sabtu (10/09/2022).

Terbaru, Sabtu (10/09/2022) suami Mbok Salamah, yakni Ngatemin (Tomo) tidak tangung tanggung oleh Tim Kemensos RI juga menurunkan Tim Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Margo Laras Pati Jawa Tengah langsung dibawah pantauan Mensos RI pulang dari rumah sakit. Kali ini tenaga perawat mental berhasil merayu Mbah Ngatemin (Tomo) untuk kontrol dan berobat sementara di rumah sakit terdekat. Yakni RSU Anwar Medika Balongbendo.

Perawat Sentra Margo Laras, Susanto mengatakan Menteri Sosial Tri Rismaharini sangat concern (perhatian) terhadap kasus-kasus yang sifatnya darurat. Karena itu, begitu ada kabar pasutri lumpuh pihaknya diperintahkan turun langsung.

"Jadi kami dari Pati datang dini hari langsung menangani pagi hari itu. Hasilnya sudah ditindaklanjuti. Berarti sentuhan ke masyarakat sudah mendapatkan pelayanan. Ini nanti kalau tidak dijalankan pasti akan dipantau langsung Bu Menteri Sosial RI," ujarnya kepada republikjatim.com, Sabtu (10/09/2022).

Meski demikian, hasil dari dokter IGD RSU Anwar Medika menyatakan Mbah Ngatemin (Tomo) sebenarnya jika ditangani dari awal secara medis hasilnya akan lebih baik. Karena sudah lanjut usia, dia enggan diperiksa secara medis sejak awal.

"Makanya kita rayu dan motivasi baru mau diajak ke rumah sakit. Diagnosanya menderita Reumatik agak berat. Sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk dilakukan tindakan kontrol di Poli Ortopedi (tulang) secara rutin. Kalau tensinya normal 130/90. Untuk lanjut usia tensi seperti itu kondisinya normal," imbuhnya.

Disinggung masalah BPJS Kesehatan ia meyebutkan untuk BPJS sebenarnya Mbah Ngatemin memiliki. Ternyata saat dicek di rumah sakit tidak online (tidak aktif).

"Tadi sudah ditindaklanjuti Kemensos dan Direktur kami untuk diaktivasi melalui pendamping Disabilitas dan dipantau keaktifannya agar segera ditindak lanjuti untuk kontrol berikutnya," tegasnya.

Susanto menguraikan pada waktu didiagnosa, Mbah Ngatemin (Tomo) ini mengalami seperti pengapuran tulang ditambah Reumatik. Sehingga ke depan, harus diedukasi kepada kader dan aparat desa setempat untuk memantau perkembangan kesehatannya, didampingi ke Puskesmas dan kontrol ke Poli Ortopedi berkelanjutan.

"Tahapan perawatannya harus rutin cek dan kontrol kesehatannya," tandasnya.

Diketahui sebelumnya pasutri lumpuh menahun ini mendapat bantuan yang sudah diberikan. Pihaknya memberi makanan. Untuk Nutrisi sembako untuk lansia itu sampai 3 bulan ke depan.

"Kami juga membantu alat ibadah dan sembako. Bantuan dari Kemensos RI selalu seperti itu," pungkasnya. Zak/Waw