Ratusan Santri Ikuti Rapid Test Gratis di MWC NU Waru


Ratusan Santri Ikuti Rapid Test Gratis di MWC NU Waru RAPID TEST - Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengecek rapid test yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) MWC NU Waru bagi para santri yang kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes) di kantor MWC NU Waru, Jumat (03/07/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pemkab Sidoarjo memfasilitasi rapid test yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) MWC NU Waru bagi para santri. Rapid test gratis dilakukan kepada para santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes).

Dalam rapid test ini diikuti 160 santri. Kegiatan rapid test digelar di kantor MWC NU Waru, Jumat (03/07/2020). Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) drg Syaf Satriawarman melihat pelaksanaan rapid test itu.

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan Pemkab Sidoarjo berusaha maksimal memberikan pelayanan kepada pondok pesantren terkait pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya fasilitas rapid test gratis kepada para santri ini. Pengasuh Ponpes maupun lembaga lain seperti RMI dapat mengajukan permintaan rapid test ke Dinkes Pemkab Sidoarjo.

"Saya memerintahkan kepada Kepala Dinkes untuk menyediakan rapid test yang cukup bagi Ponpes. Kalau ada pengasuh pondok atau RMI minta, maka kami akan melayaninya," katanya.

Pria yang akrab dipanggil Cak Nur ini, berharap para santri tidak terkendala permintaan rapid test untuk dapat masuk pondok lagi. Bagi santri yang akan kembali ke Ponpes diluar Sidoarjo dapat membawa hasil rapid test yang menjadi syaratnya. Begitu pula kepada Ponpes yang ada di Sidoarjo dapat mengajukan permintaan rapid test kepada para santrinya yang datang dari luar Sidoarjo.

"Anak-anak yang mau mondok di Sidoarjo, kami juga akan menyiapkan kalau pondok pesantrennya memohon. Anak-anak yang mau mondok diluar Sidoarjo hasil rapid test dipersyaratkan, maka kami akan mempersiapkan," imbuhnya.

Kepala Dinkes drg Syaf Satriawarman berharap anak-anak tidak panik jika hasil rapid test menunjukkan reaktif. Menurutnya rapid test merupakan tindakan untuk mengetahui antigen antibody pada tubuh seseorang. Oleh karenanya hasil reaktif pada rapid tes bukan berarti orang ini positif Covid-19.

"Untuk mengetahui positif Covid-19 atau tidak perlu pemeriksaan lanjutan seperti swab test. Kalau hasilnya reaktif terus di judge (distigma) seolah-olah sudah Covid, belum tentu itu," tegasnya.

Selain itu, drg Syaf menjelaskan seseorang yang reaktif tidak perlu langsung di swab test. Dapat menunggu seminggu atau sepuluh hari untuk dapat dilakukan swab. Jika selama itu tidak ada gejala Covid-19 maka tidak diperlukan swab test.

"Informasi itu didapat dari pertemuan kemarin malam dengan WHO. Oleh karenanya masyarakat diharapkan tidak cemas kalau hasil rapid testnya reaktif," jelasnya.

Sementara Ketua RMI MWC NU Waru, KH Mohammad Syakir Ridlo menegaskan rapid test menjadi syarat bagi santri untuk dapat kembali ke pondok pesantren. Oleh karena itu pihaknya memfasilitasi pelaksanaan rapid test kali ini dengan menggandeng Dinkes Sidoarjo. Pelaksanaan rapid test akan digelar sebanyak dua kali. Rapid test tahap pertama digelar hari ini khusus bagi santri yang akan kembali mondok bulan Juli ini. Sedangkan rapid test tahap kedua akan di gelar bulan Agustus besok.

"Rapid tes tahap kedua memfasilitasi santri yang akan kembali ke pondok pesantren bulan Agustus mendatang. Untuk tahap kedua awal Agustus, ada sekitar 200-an santri," tandasnya. Hel/Waw