Usung Tema Bela Palestina, Begini Semangat Juang Warga RT 10 Biting Suko Sidoarjo Ikuti Karnaval HUT RI ke 79


Usung Tema Bela Palestina, Begini Semangat Juang Warga RT 10 Biting Suko Sidoarjo Ikuti Karnaval HUT RI ke 79 KARNAVAL - Warga RT 10, RW 03, Dusun Biting, Desa Suko, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo bersemangat mengikuti acara Karnaval dan Jalan Sehat dengan tema Bela Palestina dalam rangka memperingati HUT RI ke 79, Minggu (01/09/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kekompakan dan semangat juang warga RT 10, RW 03, Dusun Biting, Desa Suko, Kecamatan/Sidoarjo semakin terlihat jelas saat memperingati HUT RI ke 79. Bahkan warga satu RT ini berjibaku dan bergotong royong menyiapkan seluruh perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan saat mengikuti Karnaval dan Jalan Sehat yang digelar, Minggu (01/09/2024).

Semangat juang dan gotong royong tidak hanya menyiapkan peralatan, perlengkapan dan kostum, akan tetapi di tengah Indonesia yang sudah merdeka itu, justru warga menyuarakan dan mendorong pembelaan terhadap Palestina yang hingga kini masih belum merdeka.

"Meski secara jumlah warga RT 10 paling sedikit, dibanding RT - RT lainnya, tapi kami berani tampil dengan mengusung tema Bela Palestina ini, agar Palestina juga bisa merdeka seperti negara kita saat ini," ujar Koordinator Warga RT 10, Yuli Ariati kepada republikjatim.com, Minggu (01/09/2024).

Saat mengusung tema Bela Palestina, ibu rumah tangga yang akrab disapa Yuli ini menguraikan para peserta pria (laki-laki) mengenakan pakaian tentara diibaratkan tentara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan ibu-ibu (perempuan) mengenakan kostum Palestina serta mengenakan sayap dapat diibaratkan sebagai para malaikat yang siap melindungi warga Palestina setiap saat.

"Sementara untuk anak-anak peserta Karnaval dinaikkan kereta kelinci layaknya rakyat Indonesia yang memberikan dukungan terhadap kemerdekaan dan pembebasan warga Palestina dari peperangan yang tak kunjung selesai itu," ungkap Yuli yang juga alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Meski sudah berupaya membuat kostum dan perlengkapan secara maksimal secara gotong royong, kata Yuli hasil akhirnya warga RT 10 tidak beruntung. Karena tidak berhasil merebut juara kategori kreatif.

"Tapi kami (seluruh warga RT 10) tetap legowo dan ikhlas dengan hasil akhir penilaian para dewan juri itu. Karena yang paling penting bagi warga RT 10 berani tampil dengan kreativitas membuat kostum sendiri dari jumlah nilai kas yang sangat minim itu semangat gotong royong yang ditunjukkan sudah luar biasa," tegasnya.

Sementara Yuli berencana bakal merawat kostum sayap malaikat itu. Alasannya, karena bisa disewakan atau jual untuk menambah kas RT yang masih minim.

"Harapan kami kostum (malaikat) ini kalau laku disewakan atau dijual bisa mengembalikan modal kas RT. Minimal tidak memberatkan warga dalam perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun - tahun berikutnya," paparnya.

Tidak hanya itu, keberanian warga menyuarakan kemerdekaan dan pembelaan Palestina juga terdapat semangat dan nilai juang tersendiri.

"Semangat sesuai tema itu, minimal mengajarkan anak-anak kami untuk berani berjuang membela yang benar," pungkasnya. Ary/Waw