Program KURMA Berupa Bantuan Modal Rp 5 Sampai Rp 10 Juta Per Kelompok Perluas Pasar Produk UMKM Sidoarjo


Program KURMA Berupa Bantuan Modal Rp 5 Sampai Rp 10 Juta Per Kelompok Perluas Pasar Produk UMKM Sidoarjo PENERIMA - Ketua Kelompok Usaha Sekar Mandiri, Ny Riska asal Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo sebagai penerima program KURMA menunjukkan hasil produksi UMKM yang dimotori dirinya, Jumat (26/05/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Program Kelompok Usaha Perempuan Mandiri (KURMA) yang dicanangkan Pemkab Sidoarjo sejak Tahun 2022 lalu, benar-benar memberi manfaat bagi kelompok penerimanya. Salah satunya dirasakan Ny Riska. Pengusaha brownis asal Wonoayu ini menjadi salah satu kelompok penerima manfaat program KURMA dari Pemkab Sidoarjo.

Salah satu contoh kesuksesan program KURMA adalah Kelompok Usaha Sekar Mandiri milik Ny Riska yang terdiri dari 8 perempuan mandiri asal Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Para perempuan ini, selain menerima manfaat berupa modal usaha yang diberikan dalam bentuk uang tunai yang disalurkan melalui BPR, juga menerima pendampingan. Baik itu, berupa pelatihan usaha maupun monitoring evaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban kelompok penerima manfaat KURMA itu.

Dalam waktu singkat, usaha mereka berhasil mendapatkan tempat di pasar lokal dan menarik minat pelanggan di luar daerah Sidoarjo.

"Pelatihan usaha yang saya dapatkan saat itu diantaranya pendampingan pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB), pelatihan digital marketing, pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), dan sosialisasi tentang izin edar produk (PIRT) dan perizinan Halal," ujar Ny Riska kepada republikjatim.com, Jumat (26/05/2023).

Riska menjabarkan sebelum mendapat bantuan KURMA dari Pemkab Sidoarjo, dirinya tidak mendapat berbagai ilmu terkait perizinan usaha. Bahkan kesusahan dalam mengembangkan usahanya di pasar luas dirasakan dirinya bersama kelompok usahanya.

"Program KURMA memberikan kami pelatihan dan dukungan yang kami butuhkan dalam meningkatkan kualitas produk dan mengelola usaha dengan lebih efektif," ungkap Ketua Kelompok Usaha Sekar Mandiri ini.

Usaha Fudgy brownies dan keripik brownis MMA ini lanjut Riska ditekuni sejak Tahun 2019 lalu. Sedangkan dirinya mulai bergabung dengan KURMA sejak Maret 2022 lalu.

"Kami merasa bangga dapat berkontribusi pada perekonomian lokal dan memberi inspirasi kepada perempuan lain untuk mencapai kesuksesan melalui usaha mandiri ini," tegasnya.

Awal mula Riska merintis usaha ini, diakuinya karena Riska senang membuat brownis. Dari kegemarannya membuat brownis itu, kemudian dia mulai menjualnya ke tetangga-tetangga, dan teman-temannya dengan bantuan media sosial (Medsos) miliknya. Karena semakin banyak peminat, akhirnya Riska mulai mengembangkan bisnis itu dan mulai bisa membantu perekonomian keluarga.

"Sekarang usaha saya ini mampu meraup omset sebesar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta perbulan," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo, Mohamad Edi Kurniadi menegaskan Tahun 2023 ini, Pemkab Sidoarjo masih memberikan kemudahan bagi perempuan rumah tangga untuk mendapat program KURMA. Program KURMA ini dengan target penerima KURMA Tahun 2023 sebesar 2.400 kelompok atau masih sama dengan Tahun 2022 lalu.

"Dari program KURMA ini, diharapkan 5 tahun ke depan, sebanyak 8.467 RT RW di Sidoarjo memiliki UMKM unggulan. Sesuai dengan perintah presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Yakni pertama dengan mencetak UMKM go to ekspor dan kedua Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hasil nyata KURMA ini Tahun 2022 Sidoarjo telah berhasil mencetak sebanyak 300 UMKM go to ekspor produk," pungkasnya. Hel/Waw