HUT Muslimat NU ke 77 Pecahkan Rekor MURI Makan Kupang Lontong Sidoarjo Bersama Ribuan Jamaah


HUT Muslimat NU ke 77 Pecahkan Rekor MURI Makan Kupang Lontong Sidoarjo Bersama Ribuan Jamaah MURI - Lapangan Parkir Timur GOR Sidoarjo menjadi saksi perayaan Harlah ke 77 Muslimat NU dengan makan kupang lontong bersama yang digelar dalam Harlah Muslimat NU memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI), Minggu (28/05/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Parkir Timur GOR Sidoarjo menjadi saksi perayaan Harlah ke 77 Muslimat NU. Makan kupang lontong bersama yang digelar dalam Harlah Muslimat NU itu memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI), Minggu (28/05/2023).

Ribuan anggota Muslimat se Kabupaten Sidoarjo ini hadir meramaikannya. Selain itu, juga hadir Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Forkopimda Sidoarjo. Diantaranya Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Ketua DPRD Sidoarjo Usman dan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.

Acara itu dimulai dengan kegiatan istighotsah bersama. Seluruh peserta berdoa untuk memohon berkah dan keberkahan dalam menjalankan peran Muslimat dalam masyarakat. Kemudian pemecahan Rekor MURI dalam kategori Makan Kupang Lontong Bersama dengan jumlah terbanyak. Ribuan peserta antusias menjajal kelezatan makanan khas Sidoarjo itu.

Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo mengatakan makan kupang lontong bersama bukan hanya sekedar kegiatan berbagi hidangan lezat. Lebih dari itu, acara ini menjadi pengenalan sekaligus pendorong agar masyarakat Sidoarjo lebih mencintai salah satu local wisdom yang diwujudkan dalam makanan khas itu. Masyarakat akan semakin mengenal dan melestarikan local wisdom Sidoarjo itu.

"Kupang lontong adalah sebuah representasi dari budaya lokal yang menjadi bagian dari identitas Sidoarjo," ujar Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali kepada republikjatim.com, Minggu (28/05/2023).

Gus Muhdlor juga menjelaskan Harlah Muslimat ke 77 telah memberikan dampak positif dalam mempererat kebersamaan anggota Muslimat se Sidoarjo. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya lokal. Hal ini sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas daerah mereka.

"Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan menginspirasi komunitas lain. Terutama untuk berkontribusi dalam menjaga warisan budaya dan membangun kebersamaan yang lebih erat," tegas Gus Muhdlor alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Sementara dalam acara itu diserahkan secara simbolis mobil operasional dari PBNU kepada berbagai Badan Otonom (Banom) NU yang ada di Sidoarjo. Langkah ini menunjukkan komitmen PBNU dalam memberikan dukungan.

"Termasuk penguatan kepada Muslimat dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di daerah," pungkas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini. Hel/Waw