Program Bupati Sidoarjo Kurda Sayang Mampu Bangkitkan UMKM Kerajinan Kulit di Sidoarjo Paska Pandemi


Program Bupati Sidoarjo Kurda Sayang Mampu Bangkitkan UMKM Kerajinan Kulit di Sidoarjo Paska Pandemi KURDA - Usaha ekonomi kreatif Morfby kerajinan ukir kulit tas dan dompet milik Makhbub ini berlokasi di Dusun Wates, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo mulai merasakan manfaat KURDA Sayang, Sabtu (18/12/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Di tengah kondisi ekonomi sedang sakit, semua sektor usaha termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terkena imbasnya. Karena dampak pandemi Covid-19 tidak sedikit usaha yang bergerak di bidang jasa, kerajinan maupun perdagangan gulung tikar.

Beruntung bagi pelaku UMKM di Sidoarjo. Karena pemerintahnya peduli dengan keberlangsungan nasib usaha kecil itu. Kebijakan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) memberikan subsidi kredit bunga ringan untuk menyokong usaha ekonomi kerakyatan terbukti sangat membantu nafas UMKM yang sebelumnya mengalami kembang kempis.

Program Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) Sayang berupa bantuan atau subsidi bunga kredit ringan 3 persen setahun itu dinilai pelaku UMKM jadi penyelamat usahanya. Hal ini seperti dirasakan Makhbub Junaidi. Perajin sekaligus penjual berbagai kerajinan kulit yang diolah menjadi beragam tas, dompet dan aksesoris itu mengaku dengan adanya bantuan modal usaha yang diterima sebesar Rp 150 juta dari Kurda Sayang membuat usahanya kembali berjalan.

"Sekitar tiga bulan ini, omzet penjualan sangat bagus. Itu karena ada tambahan modal pinjaman dari BPR Delta Artha. Saya mengajukan pinjaman usaha Kurda Sayang. Bagi saya bunga 3 persen per tahun sangat ringan. Apalagi, sebelumnya usaha saya terkena dampak pandemi, penjualan turun drastis dan modal hampir habis," ujar Makhbub, Sabtu (18/12/2021).

Sejak adanya tambahan modal, kata Makhbub omzet penjualannya naik 80 - 90 persen. Sebelumya hanya Rp 100 - 150 juta sekarang omzet hampir Rp 300 juta per bulan.

"Semoga pemerintah tidak lagi memberlakukan PPKM. Karena itu juga dampaknya luar biasa bagi para pelaku UMKM. Selama PPKM, kami tidak bisa menggelar pameran," imbuhnya.

Usaha ekonomi kreatif Morfby kerajinan ukir kulit tas dan dompet milik Makhbub ini berlokasi di Dusun Wates, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin. Usaha itu sempat mengalami terjun bebas akibat dampak pandemi Covid-19.

"Omzetnya menurun drastis. Bahkan untuk belanja bahan baku kulit saja terasa berat. Modal usaha yang saya miliki untuk diputar menyusut karena penjualan menurun drastis," tegasnya.

Di masa sulit itu, Makhbub mengaku kebingungan mencari tambahan modal usahanya. Karena rata-rata semua bank menawarkan pinjaman dengan bunga cukup tinggi, minimal 6 persen per tahun. Bunga itu, bagi Mahbub dirasa berat karena usahanya belum berjalan stabil.

"Dampak pandemi kemarin sangat memukul usaha saya, mau pinjam bank juga bunganya tinggi. Masih khawatir karena kondisinya belum sepenuhnya normal. Setelah mendengar kalau Pemkab Sidoarjo ada program kredit berbunga ringan akhirnya saya mengajukan pinjaman untuk tambahan modal sebesar Rp 150 juta. Meski pinjamnya di BPR yang penting bunganya ringan," jelas Makhbub mantan Ketua Koperasi Intako, Tanggulangin ini.

Kini Makhbub dan sesama pelaku UMKM yang ada di Sidoarjo optimis dengan adanya dukungan Pemkab Sidoarjo geliat ekonomi kreatif bisa bangkit lagi.

"Insyaallah semua akan bangkit. Itu harapan semua pelaku UMKM," pintahnya.

Secara terpisah, Direktur Utama (Dirut) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Delta Artha Sofia Nurkrisnajati Atmaja menilai proses pengajuan pinjaman atau pengajuan kredit program Kurda Sayang sangat mudah dan nilainya bervariatif. Bagi UKM atau UMKM yang belum memiliki SIUP sebagai syaratnya pengajuan kredit, sebagai gantinya cukup mengurus surat keterangan usaha dari kantor desa masing-masing.

"Kuota Kurda Sayang masih ada. Subsidi dari Pemkab Sidoarjo masih ada sekitar Rp 1,9 miliar. Bagi pelaku UMKM yang ingin mengajukan kredit bisa langsung datang ke BPR Delta Artha, konsultasi melalui no telepon juga bisa," paparnya.

Menurut Sofi, panggilan akrabnya Dirut BPR Delta Artha, Kurda Sayang program dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali ini sangat dirasakan oleh pelaku usaha kecil. Sekitar 8.500 UMKM yang sudah memanfaatkan program Kurda. Dari jumlah itu tidak ada yang mengalami kendala kredit macet.

"Kredit macet tidak ada, semua lancar. Rata-rata yang meminjam itu usahanya jalan semua. Bahkan banyak yang omzetnya meningkat karena ada tambahan pinjaman modal Kurda itu," pungkasnya. Adv/Hel/Waw