Sidoarjo (republikjatim.com) - Pelantikan Sekda baru serta puluhan pejabat Pemkab Sidoarjo diwarnai aksi demo mahasiswa yang berakhir dengan kericuhan antara pendemo, polisi dan Satpol PP, Kamis (01/02/2018). Kericuhan bertepatan dengan pidato Bupati Sidoarjo saat pelantikan di Pendopo Delta Wibawa itu, diduga dipicu tidak terimanya mahasiswa atas adanya anggota Satpol PP yang berusaha memadamkan api dari 2 ban bekas yang dibakar mahasiswa itu.
Akibat kericuhan ini dua mahasiswa pendemo yakni Syafi dan Haidar mengalami luka-luka di bagian mukanya. Selain memar juga mengalami pendarahan.
Aksi kericuhan itu berulang terjadi hingga baku hantam 4 kali sesi lantaran adanya petugas kepolisian yang emosi terhadap mahasiswa pendemo itu. Beruntung aksi bentrok dan baku pukul itu bisa diredam Kapolsek Sidoarjo Kota, Kompol Rohsululloh yang meminta anggota Satpol PP dan polisi mundur dari kerumunan mahasiswa PMII Universitas Sunan Giri (Unsuri) Sidoarjo itu.
"Kami sekarang mengalah. Tapi kami bakal demo lagi dengan massa yang lebih banyak. Ayo buat lingkaran agar tidak disusupi," ucap Moh Khoir yang tak lain Sekretaris PMII Unsuri ini menenangkan massa pendemo, Kamis (01/02/2018).
Sementara dalam demo yang dijaga ketat Satpol PP dan polisi dengan menutup pintu Gerbang Pendopo Delta Wibawa itu menuntut Pemkab Sidoarjo berbena di semua aspek memasuki usia ke 159 itu. Diantaranya, aspek pendidikan masih banyak pungutan liar (pungli), aspek lingkungan masih langganan banjir, aspek kesehatan banyak warga yang belum mampu menjangkau kesehatan baik ke rumah sakit maupun puskesmas, serta aspek pertanian dan pangan yang dianggap masih banyak problem di lapangan serta menuntut janji Bupati dan Pemkab Sidoarjo dalam segala kebijakan untuk mensejahterakan masyarakat Sidoarjo. Waw
