Peduli Generasi Masa Depan, Bandell Lighting Salurkan CSR untuk Tekan Angka Stunting di Kota Surabaya


Peduli Generasi Masa Depan, Bandell Lighting Salurkan CSR untuk Tekan Angka Stunting di Kota Surabaya SERAHKAN - Direktur PT Sarana Karya Solusindo Reza Kurniawan (produsen Bandell Lighting) menyerahkan bantuan sosial ke setiap kecamatan di wilayah Kota Surabaya sebagai partisipasi mengurangi angka bayi stunting di Kota Pahlawan, Kamis (25/05/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - BANDELL Lighting Indonesia kembali menyalurkan bantuan sosial (Bansos). Kali ini, bantuan sosial itu diberikan kepada beberapa kecamatan di Surabaya.

Paket Bansos itu berupa asupan vitamin, mineral, susu dan segala kebutuhan bagi bayi di bawah lima tahun (Balita) stunting di Kota Surabaya. Paket bantuan itu sebagai bentuk kepedulian PT Sarana Karya Solusindo akan generasi penerus bangsa Indonesia, khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Berdasarkan persentase prevalensi bayi stunting pada Tahun 2022, Indonesia ada di angka 21,6 persen dan Jawa timur 19,2 persen. Sementara itu, khusus Surabaya adalah kota dengan persentase prevalensinya menjadi yang paling rendah diantara kota/kabupaten di seluruh Indonesia yakni 4,8 persen. Masih ada sekitar 920-an bayi stunting di Kota Surabaya yang membutuhkan support bantuan dari masyarakat sekitar.

"Kami memberi kontribusi sosial lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) ini untuk mensukseskan program bebas stunting di Surabaya. Ini merupakan bagian kepedulian perusahaan kami akan generasi penerus bangsa yang sehat dan sejahtera," ujar Direktur PT Sarana Karya Solusindo, Reza Kurniawan, ST MM yang memproduksi Bandell Lighting (lampu merek Bandell) kepada republikjatim.com, Kamis (25/05/2023).

Lebih jauh Reza menguraikan secara teknis bantuan sosial itu diberikan ke beberapa kecamatan di wilayah Kota Surabaya. Diantaranya di Kecamatan Kenjeran, Kecamatan Sambikerep dan sejumlah wilayah kecamatan lain di ibu kota propinsi Jawa Timur itu.

"Bantuan kami ini penting. Kami ikut andil mengentas stunting di Surabaya. Apalagi, kebutuhan asupan vitamin dan mineral untuk bayi stunting bisa mencapai Rp 15 sampai Rp 18 juta pertahun per seorang bayi stunting," ungkap Reza Kurniawan yang tak lain adalah seorang pengusaha muda asal Sidoarjo ini.

Sedangkan mekanisme pendistribusian jenis bantuan ke bayi stunting, diserahkan sepenuhnya kepada pihak kecamatan. Hal ini, karena setiap balita yang mengalami stunting membutuhkan penanganan yang berbeda-beda dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

"Untuk menekan angka stunting, memang dibutuhkan kerjasama semua pihak dan harus bersifat berkelanjutan. Bahkan butuh koordinasi banyak elemen masyarakat. Mulai dari pemerintah, RT/RW, tetangga sekitar, para stakeholder dan pihak swasta seperti Bandell Lighting. Kalau terbentuk lingkungan yang sehat dan akses ke layanan kesehatan yang memadai, Insyallah jumlah bayi stunting di wilayah Surabaya akan berkurang drastis," pungkas Reza. Hel/Waw