Peduli Covid-19, Giri Sancoko Bagikan 500 APD Untuk Puskesmas Dan masjid di Ponorogo


Peduli Covid-19, Giri Sancoko Bagikan 500 APD Untuk Puskesmas Dan masjid di Ponorogo BANTUAN - Politisi Partai Demokrat Giri Sancoko menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD), and sanitizer dan disinfektan ke sejumlah puskesmas dan masjid di Ponorogo, Sabtu (23/05/2020).

Ponorogo (republikjatim.com) - Mantan anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim, Sugiri Sancoko membagikan 500 Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di sejumlah puskesmas di Ponorogo. Pembagian APD beserta hand sanitizer dan disinfektan ini sebagai bentuk kepedulian dan rasa kemanusian serta kepedulian terhadap tim medis sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Selain itu juga kepedulian terhadap para jamaah salat Idul Fitri 1441 Hijriyah di sejumlah masjid di Ponorogo. Selain pembagian APD, Giri juga membagikan hand sanitizer serta disinfektan ke sejumlah masjid di wilayah Ponorogo.

"Kami melihat masjid menjadi sangat populer ketika pandemi Covid-19. Bukan karena dikunjungi jamaah dan salat berjamaah dilarang. Ini sudah ekstra ordinary (keputusan yang luar biasa) untuk memutus rantai Covid-19. Tetapi kita melarang sepenuhnya. Di ponorogo besuk masih banyak masjid yang melaksanakan salat Ied. Tetapi harus ada upaya tengah atau solusi tengah petugas harus menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Karena itu, kata Giri dirinya membagikan APD dan hand sanitizer serta disinfektan itu. Pihaknya mengajak memulai hal yang kecil barang kali bisa mengetuk hati semua pihak untuk mengambil jalan tengah. "Ibadah kok dilarang. Itu urusan kami dengan Tuhan. Kalau urusan hati urusan iman pasti jauh lebih mahal daripada nyawa. Sehingga harus ada solusi tengahnya," imbuhnya.

Bagi yang sudah terlanjur berjamaah menurut Giri Sancoko harus menjalankan sesuai protokol kesehatan. Sehingga salat lebih nyaman dan aman. Selain itu agar masyarakat lebih memahami dari dua sisi yang berbeda itu. Menurutnya, 500 APD yang dibagi ke seluruh puskesmas di Ponorogo secara serentak.

"Kami mengisi yang belum diisi pemerintah dan relawan lain. Untuk pelindung yang belum mencukupi. Kami hanya mengisi ruang kosong. Ini murni urusan kemanusian. Kami tidak bisa menandingi siapa pun. Ini murni kemanusian, murni kegelisahan rakyat. Kalau ada yang menafsirikan ini politik agar mereka belajar politik yang beradab karena ini urusan kemanusian," tegas mantan anggota DPRD Jatim ini.

Sementara Giri berharap pandemi Covid-19 Ponorogo segera selesai. Selain itu jumlah korban yang terpapar Covid-19 tidak bertambah agar hidup tidak ada dalam kegelisahan, kerja tidak dalam kecemasan dan rakyat tenang. Jika grafik korban terpapar turun, maka hidup aman dan nyaman.

"Setelah pemerintah mombongkar posko pintu-pintu masuk ke Ponorogo, urusan Covid-19 langsung ditanggung desa. Artinya beban sepenuhnya ditanggung desa. Ini kebijakan urusannya dengan anggaran. Ini beban Kades/Lurah, perangkat desa dan RT serta lingkungan," pungkasnya. Mal/Waw