Pasutri Lumpuh Menahun Di Sidoarjo Diperhatikan Mensos RI, Datangkan Tenaga Fisioterapi Agar Bisa Jalan Lagi


Pasutri Lumpuh Menahun Di Sidoarjo Diperhatikan Mensos RI, Datangkan Tenaga Fisioterapi Agar Bisa Jalan Lagi BANTUAN - Keluarga pasutri Ngatimen dan Salamah yang lumpuh menahun asal Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo menerima bantuan alat bantu jalan (walker) dan modal usaha dari Kemensos RI, Tri Rismaharini, Jumat (09/09/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tim Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF), Prof Dr Soeharso Solo turun tangan mendatangi rumah pasangan suami istri (pasutri) yang lumpuh menahun di Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. Kedatangan tim Kementerian Sosial (Kemensos) RI ini menyusul viral pemberitaaan pasutri Ngatimen (Tomo) dan Salamah yang menderita lumpuh belum pernah mendapat bantuan sama sekali.

Salah seorang putri Ngatimen dan Salamah, Ny Urifah mengaku didatangi petugas Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo. Ia mengecek ke dalam kondisi rumah sembari dimintai keterangan kondisi orang tuanya yang lumpuh dan belum pernah mendapatkan bantuan sosial itu.

"Saya diminta foto copy KTP dan KK kedua orang tua serta dimintai keterangan untuk pengajuan bantuan sosial (Bansos) kemarin," ujar Urifah kepada republikjatim.com, Jumat (09/09/2022).

Hasilnya, Jumat (09/09/2022) tim Kemensos RI melalui BBRSPDF, Prof Dr Soeharso Surakarta menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kebutuhan modal usaha warung dan alat bantu jalan lipat (Walker) bagi lansia. Uripah menceritakan ibunya (Salamah) sekitar didatangi petugas Fisioterapi, Gunawan ke dalam kamarnya sekaligus memberi arahan terapi pijat itu.

"Alhamdulillah, saat diterapi ibu menurut dan berhasil bisa jalan. Awalnya disuruh berdiri. Terus jalan di dalam kamar lambat laun berjalan setapak demi setapak hingga putar-putar di luar kamar. Kemudian ibu berkata malam harinya punggungnya terasa enak sejak dipijat Pak Gunawan tidak gemetar lagi," imbuhnya.

Sedangkan kondisi Ngatimen (Tomo) diterapi dengan pijat petugas dan dibilang sudah tidak bisa. Alasannya dibutuhkan penanganan tim medis rumah sakit. Rencana Ngatimen akan dirayu agar mau dirawat inap di rumah sakit.

"Saya ucapkan rasa terima kasih kepada Kemensos atas bantuan dan sumbangannya. Semoga bapak dan ibu saya cepat sembuh," pintahnya.

Sementara salah seorang anggota tim BBRSPDF Prof Dr Soeharso Solo, Jaini menegaskan pasutri Lumpuh ini sudah masuk media monitoring Menteri Sosial (Mensos) RI. Pihaknya turun ke Sidoarjo atas instruksikan Kemensos pusat dan sentra terpadu BBRSPDF Prof Dr Soeharso Solo menindak lanjuti atas arahan pusat itu.

"Sudah banyak dibantu baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah desa. Kami hanya melengkapi untuk Fisioterapi Mbah Salamah. Kemudian modal usaha pemberdayaan keluarga anak mbah Salamah yakni Urifah panggilan akrabnya agar memiliki perkembangan perekonomian. Harapannya, ke depan kedua pasutri semakin sehat dan semakin berdaya secara ekonomi. Sedangkan untuk proses BNPT masih dikoordinasikan dengan Dinsos Pemkab Sidoarjo," paparnya.

Sementara pemberian bantuan sosial Kemensos RI didampingi Pendamping Disabilitas Sidoarjo, petugas tenaga Fisioterapi Gunawan disaksikan Kepala Desa Watesari.

Tenaga Fisioterapi Kemensos RI, Gunawan menegaskan waktu penanganan pertama setelah dicek kekuatan otot Mbah Salamah masih bagus semua. Akhirnya dilatih pertama untuk duduk berdiri dan ada pinjaman Walker alat bantu jalan itu.

"Kemarin masih pinjam Walker sama tetangganya. Tapi Alhamdulillah, Walker sudah diserahkan kepada Mbah Salamah untuk latihan sekarang ini sudah bisa jalan," tandasnya. Zak/Waw