Pastikan Ketersediaan Stok, Gubernur Jatim Cek Kondisi Sapi dan Kambing Qurban di Sidoarjo


Pastikan Ketersediaan Stok, Gubernur Jatim Cek Kondisi Sapi dan Kambing Qurban di Sidoarjo CEK - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengecek kondisi ratusan sapi, kambing dan domba yang ada di Peternakan One Qolbu Farm di Perum Taman Wahyu, Desa Sarirogo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Kamis (08/06/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mendatangi peternakan sapi One Qolbu Farm di Perum Taman Wahyu, Desa Sarirogo, Kecamatan Sidoarjo untuk meninjau secara langsung kesiapan hewan Qurban menjelang Idul Adha 1444 Hijriyah.

Menjelang beberapa pekan Idul Adha Tahun 2023 ini, pihaknya ingin memastikan stok dan kondisi hewan qurban aman, sehat, baik dan berkecukupan. Baginya, aman tidak hanya bebas penyakit hewan PMK dan LSD, akan tetapi secara umur, kesehatan dan kecukupan juga menjadi perhatian orang nomor 1 di Jatim ini.

"Semua harus dipastikan baik, karena ada syarat umur dan giginya sudah tanggal (poel). Sekarang hewan qurban juga tidak dalam kondisi sakit dan sebagainya," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada republikjatim.com, Kamis (08/06/2023).

Lebih jauh, Khofifah menjelaskan stok sapi di Jatim sudah siap untuk dijadikan hewan qurban dengan jumlah mencapai 1,3 juta ekor lebih. Sedangkan untuk kebutuhan sendiri diprediksi mencapai 54.000 ekor lebih untuk sapi. Sedangkan, untuk kebutuhan kambing sendiri mencapai 270.000 ekor dan untuk domba 200.000 ekor serta kerbau yang diprediksi membutuhkan 13 ekor. Sedangkan di Jawa Timur memiliki stock 4.000 ekor kerbau.

"Dari seluruh jumlah kebutuhan masyarakat Jatim itu, untuk Idul Adha kami tegaskan stok hewan qurban dalam keadaan yang cukup. Untuk masyarakat Jatim, Insyaallah mendapat hewan qurban dengan mudah dan telah memenuhi syarat syar'i nya serta dalam keadaan sehat dan baik pula," tegas Khofifah yang juga Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Selain itu, Khofifah mengundang pihak di luar daerah (Jatim) untuk bisa mencari hewan qurban di Jatim, mengingat stok hewan qurban yang cukup banyak. Khofifah juga meminta seluruh Dinas Peternakan kabupaten/kota dan provinsi se Jatim untuk melakukan siaga dan kewaspadaan.

"Karena ada lalu lintas antar kota dan provinsi, pastikan tim dokter hewan tetap melakukan pengecekan, monitoring dan berikan surat jalan. Karena ternak yang diambil dari satu titik ke titik lain dalam kondisi sehat, aman dan baik serta memenuhi syarat untuk dijadikan hewan qurban, itu penting," pintanya.

Khofifah menguraikan dalam waktu dekat, akan melakukan sidak ke rumah pemotongan hewan (RPH) halal di beberapa titik di Jatim. Baginya, hal itu menjadi satu kesatuan atau titik mereka sudah mendapatkan sertifikat juru sembelih halal (Juleha).

"Artinya, dari hulu sampai hilir, kami sudah menyiapkan proses ini agar semua pihak, baik yang membeli hewan qurban dan mengkonsumsi merasa aman. Soal vaksin LSD tetap berjalan. Saat ini, untuk Jawa Timur tengah disiapkan sebanyak 250.000 vaksin dari kementerian pusat," tandas Khofifah.

Sementara Kepala Bidang Produksi Peternakan, Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo Drh Tony Hartono menegaskan sebanyak 251ekor sapi di Sidoarjo terserang virus Lumpy Skin Disease (LSD). Namun, pihaknya sudah melakukan tindakan pengendalian.

"Baik sertifikat, kalau hewan itu dari luar daerah maupun penyemprotan dan vaksin untuk hewan ternak yang sehat," papar Tony.

Untuk menekan jumlah sapi yang terjangkit, pihaknya gencar melakukan vaksinasi. Apalagi, menjelang lebaran Idul Adha ini pihaknya tidak ingin jumlah sapi yang terjangkit semakin banyak.

"Targetnya, ada sebanyak 1.400 sapi yang divaksin. Sekarang sudah sekitar 400-an sapi yang sudah divaksin. Pemberian disinfektan juga digencarkan untuk antisipasi sebaran virus melalui lalat," urainya.

Tidak hanya itu, Tony juga menguraikan virus LSD berbeda dengan PMK, tingkat kematian cenderung rendah. Namun dan penularan maupun bahayanya tidak seperti berbahaya PMK.

"Yang menjadi kewaspadaan, tingkat kerugian peternakan sangat tinggi," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pangan dan Peternakan Pemkab Sidoarjo, Dr Eny Rustiyaningsih menegaskan kebutuhan hewan qurban di Sidoarjo untuk sapi 7.000 ekor. Sedangkan kesiapan hewan ternak mencapai 1.500 - 2.000 ekor. Sisanya, yang 5.000 ekor biasanya dari luar Sidoarjo.

"Seperti tahun lalu kekurangan 4.000 ekor dipasok dari luar Sidoarjo. Sedangkan untuk kambing dan dombanya sekitar 101.000 ekor dan 250.000 ekor. Sedangkan kesiapan di Sidoarjo ada 29.000 ekor," pungkasnya. Hel/Waw