Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak Empat studio bioskop XXI Transmart Sidoarjo, dipenuhi anggota Polresta, Forkopimda Sidoarjo, organisasi masyarakat, generasi millenial dari kalangan pelajar, serta masyarakat Sidoarjo, Jumat (22/03/2019) petang. Mereka nonton bareng (Nobar) Film Pohon Terkenal yang mengisahkan Taruni Akpol.
"Saya datang beramai-ramai bersama teman sekolah. Kami ingin menyaksikan film Pohon Terkenal. Kami ingin tahu bagaimana kisah pendidikan di Akpol sebagai sisi lain dari kisah film ini juga," terang Septiawan, pelajar SMAN 1 Sidoarjo ditemui di XXI Ramayana Sidoarjo.
Selain dibanjiri pelajar dan masyarakat, nonton bareng film Pohon Terkenal yang digelar Polresta Sidoarjo ini, juga dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin yang duduk berdampingan dengan Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.
Cak Nur mengaku terhanyut dengan peran Taruni Ayu Sekarwati dalam film Pohon Terkenal. Kehadiran taruni dalam Akademi Polisi itu seolah memberikan warna beda.
"Kehadiran perempuan dalam dunia, tentu membawa dampak agar senantiasa memberikan pengabdian lebih. Baik itu kepada keluarga, pendidikan, karir, dan lainnya," ungkapnya.
Kisah film Pohon Terkenal ini, seolah membuat flash back Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat pendidikan di Akpol 21 tahun lalu. Termasuk 10 tahun lalu saat menjadi pengasuh Taruna Akpol.
"Ada warna berbeda. Saat saya pendidikan belum ada Taruni. Saat 10 tahun lalu menjadi pengasuh, sudah ada Taruni. Tentu ada dan tidaknya Taruni dalam Akpol memberikan warna beda seperti dalam film ini," tutur lulusan Akpol 1997 ini usai menonton.
Selain itu, ada sisi penting yang harus diambil pelajaran dari film Pohon Terkenal ini. Menurut Kapolresta Sidoarjo ini dalam meraih cita-cita dibutuhkan pengorbanan.
"Ketika menjadi anggota Polri, harus siap berkorban untuk melakukan yang terbaik baik bagi Polri, masyarakat, bangsa dan negara," tandasnya.
Sementara Film Pohon Terkenal ini merupakan film bioskop pertama produksi Humas Polri dengan latar cerita kehidupan pendidikan Akpol. Dalam kemasan filmnya tidak semata-mata keseriusan dalam menjalani setiap tahapan pendidikan, tetapi juga terdapat keseruan, canda tawa dan gurauan, suka duka, serta keromantisan. Waw
