Muhammadiyah Bakal Berpartisipasi dalam Pembangunan Face Off JL HOS Cokroaminoto Kota Ponorogo


Muhammadiyah Bakal Berpartisipasi dalam Pembangunan Face Off JL HOS Cokroaminoto Kota Ponorogo FACE OFF - Kondisi JL HOS Cokroaminto, Kota Ponorogo yang sudah diukur tim Bappeda Litbang dan Dinas PUPR Pemkab Ponorogo untuk diface off, Rabu (17/03/2021).

Ponorogo (republikjatim.com) - Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Ponorogo merespon positif program Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko untuk mengubah wajah (face off) JL HOS Cokroaminoto, Kota Ponorogo. Apalagi, dengan orientasi penguatan simbolik Ponorogo sebagai kota budaya dan kota santri serta menjadikan jalan itu sebagai poros pergerakan perekonomian masyarakat.

"Karena itu, Muhammadiyah terpanggil untuk berpartisipasi dalam program baru itu. Kami memiliki tanggungjawab historis atas adanya Masjid Duwur di jalan itu," ujar Ketua PD Muhammadiyah Ponorogo, Sugeng Wibowo kepada republikjatim.com, Rabu (17/03/2021).

Sugeng menceritakan Masjid Dhuwur yang berdiri sejak 1938 lalu. Masjid itu merupakan saksi perjalanan sejarah tidak hanya untuk Ponorogo tetapi juga untuk Indonesia. Di masa pergolakan PKI masjid itu pernah menjadi tempat penahanan (Penjara) bagi KH Imam Zarkasyi pendiri Pondok Modern Gontor yang ditangkap PKI di Desa Suru, Kecamatan Sooko saat perjalanan pengungsian menuju Trenggalek.

"Selain itu, Tahun 1969 masjid itu dijadikan salah satu tempat Sidang Tanwir Muhammadiyah dengan peserta dari seluruh Indonesia," imbuhnya.

Bagi Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo ini masih banyak torehan sejarah besar di Jl HOS Cokroaminoto yang akan diface off. Dalam Sidang Tanwir ada keputusan yang sangat penting dan dijadikan acuan gerakan Muhammadiyah hingga sekarang ini. Terutama dalam mengatur hubungan Muhammadiyah dan politik.

"Awal Tahun 2000 an di komplek Masjid Duwur itu juga dibangun pusat perbelanjaan pertama yang dimiliki Muhammadiyah dengan konsep pasar modern. Usai Face Off menyusul Pasar Lanang, eks RSUD sampai Terminal Seloaji. Ini menjadi Ikhtiar mendorong pergerakan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19," tegasnya.

Sementara Kepala Bappeda Litbang Pemkah Ponorogo, Sumarno menegaskan Face Off JL Hos Cokroaminoto sudah mulai dilakukan pengkuran di sepanjang jalan itu. Pengukuran dilakukan tim yang terdiri dari Bappeda, Dinas PUPR, Dishub dan Kantor Lingkungan Hidup.

"Hari ini ditandai pohon yang akan ditebang karena terkena dampak proyek Face Off itu," pungkasnya Mal/Waw