Masuk RTLH, Rumah Juru Kunci Makam Dukuhsari Jabon Dijanjikan Direhab


Masuk RTLH, Rumah Juru Kunci Makam Dukuhsari Jabon Dijanjikan Direhab SIDAK - Wabup Sidoarjo, Subandi menggelar sidak ke rumah milik pasangan suami istri (Pasutri) Mundari (75) dan Fatona (72) warga Dusun Tebuseren, Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon, Sidoarjo yang tidak layak huni, Jumat (18/08/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi kembali mendapat laporan adanya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari warga. Subandi kemudian bergegas menindaklanjuti laporan itu. RTLH itu milik pasangan suami istri (Pasutri) Mundari (75) dan Fatona (72) warga Dusun Tebuseren, Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon, Sidoarjo.

Subandi langsung menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke rumah pasangan Lansia itu, Jumat (18/08/2023). Kedatangan Subandi untuk memastikan rumah itu masuk program RTLH sekaligus berjanji akan memberi bantuan bedah (rehab) rumah.

Di lokasi Subandi melihat kondisi rumah Mundari dan Fatona sangat memprihatinkan. Beberapa bagian rumah sudah rusak. Diantaranya di bagian dapur dan kamar tidur jadi satu dengan gudang barang - barang bekas. Pintu masuk rumah juga sudah tidak layak lagi. Dikhawatirkan jika hujan kondisi kerusakannya akan semakin lebih parah lagi.

"Bapak Kepala Desa Dukuhsari, segera ditindaklanjuti bantuan bedah rumah ini. Semua persyaratan yang dibutuhkan harus segera diproses agar bedah rumah ini bisa segera terealisasi," ujar Subandi.

Selain itu, Subandi menjelaskan bantuan bedah rumah itu senilai Rp 20 juta. Program bedah rumah itu dari Baznas Sidoarjo. Subandi juga memohon kepada Kepala Desa dan masyarakat untuk turut serta bergotong royong menyelesaikan bantuan bedah rumah Mundari itu.

"Untuk Baznas Kabupaten Sidoarjo agar segera mengkaji besaran anggaran yang dibutuhkan untuk bedah rumah ini. Pihak desa juga harus berkoordinasi dengan Baznas agar bedah rumah segera terealisasi," pinta mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.

Dalam kesempatan itu Subandi didampingi anggota DPRD Sidoarjo, M Rojik, Baznas Sidoarjo, Camat Jabon dan Kepala Desa Dukuhsari beserta jajarannya.

Menurut Kepala Desa Dukuhsari, Ikhwan Widodo menegaskan Mundari ini pekerjaan sehari-harinya sebagai Juru Kunci Makam. Setiap hari hanya memunguti bunga kamboja yang jatuh, untuk kemudian dikeringkan dan dijual dengan harga Rp 20.000 per kilogram.

"Penghasilannya menang tidak menentu dan jauh dari UMR. Kesehariannya memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi untuk merenovasi rumahnya," pungkasnya. Hel/Waw