Peringati HUT RI Ke 78, Ratusan Pekerja dan Alat Berat Upacara Bendera Di Atas Gunungan Sampah TPA Jabon


Peringati HUT RI Ke 78, Ratusan Pekerja dan Alat Berat Upacara Bendera Di Atas Gunungan Sampah TPA Jabon UPACARA - Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo M Bahrul Amiq memimpin upacara bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke 78 di gunungan (tumpukan) sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Jabon, Sidoarjo, Kamis (17/08/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan pegawai, pekerja dan pemilah sampah di kawasan Tempat Penampungan Akhir (TPA) Jabon, Sidoarjo menggelar upacara bendera di atas gunungan (tumpukan) sampah, Kamis (17/08/2023). Upacara ini dilakukan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 78.

Tak hanya pekerja yang berbaris mengikuti upacara bendera itu, tapi sejumlah alat berat dan truk pengangkut sampah juga disiagakan di sekitar area upacara itu. Alat berat dan truk itu juga berjajar dan mengikuti barisan upacara bendera pagi itu.

Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI ke 78 ini dipimpin langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo, M Bahrul Amiq. Meski mereka menggelar upacara bendera diantara tumpukan sampah, akan tetapi tidak ada bau sampah sekali. Bahkan, upacara bendera itu tetap berjalan khidmat dan lancar.

"Upacara Bendera di TPA Jabon ini sekaligus menjadi pengungkit dan momentum mengingatkan semua warga tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Terutama sampah rumah tangga dan industri," ujar Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, M Bahrul Amiq kepada republikjatim.com, Kamis (17/08/2023).

Lebih jauh, Amiq menjelaskan dengan pengelolaan sampah yang baik, di rumah, di tempat kerja dan sebagainya, secara otomatis bakal menekan angka atau volume sampah yang masuk ke TPA Jabon.

"Melalui manajemen pengelolaan sampah yang baik, Insyaallah sampah masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, sekaligus akan mengurangi tumpukan sampah di TPA," imbuhnya.

Amiq bakal terus mengingatkan dan meningkatkan kesadaran warga Sidoarjo agar melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Dirinya meyakini volume kiriman sampah ke TPA Jabon bakal terus berkurang.

"Kami pastikan kiriman sampah yang masuk ke TPA bakal terus berkurang hingga sebanyak 300 ton per hari. Target itu, saya perkirakan bisa terwujud dalam dua tahun ke depan. Syaratnya, tetap harus ditunjang komitmen Kepala Daerah (Bupati) dan seluruh warga Sidoarjo. Kami targetkan dua tahun ke depan sampah berkurang secara signifikan," tegasnya.

Bagi Amiq hingga saat ini sampah masih menjadi problem di semua daerah baik di Jatim, Jateng, Jabar maupun di DKI Jakarta. Alasannya, sampah rumah tangga selama ini hanya ditumpuk dan dikirim ke TPA. Akibatnya, TPA mudah penuh. Kemudian solusi jangka pendeknya pemerintah daerah selalu membuka TPA baru.

"Target kita di Sidoarjo tidak akan menambah luasan lahan TPA. Kami berharap lahannya cukup disini saja, tanpa perluasan. Hanya saja pengelolaan sampahnya selalu diperbaiki warga Sidoarjo sejak dari sampah rumah tangga," ungkapnya.

Saat ini lanjut mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Sidoarjo ini, Kabupaten Sidoarjo sudah menjadi prototipe yang baik di bidang pengelolaan sampah tingkat nasional. Hal ini seharusnya mendorong para pekerja pengelolaan sampah di Sidoarjo harus merasa bangga. Apalagi, Sidoarjo sudah dinyatakan sebagai role model pengelolaan sampah secara nasional itu.

"Karena itu, ketika sekarang Sidoarjo memiliki 180 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang tersebar di semua kecamatan. Angka itu akan terus ditambah agar sampah bisa dikelola di masing - masing wilayah Kecamatan. Harapannya, volume sampai yang kiriman ke TPA Jabon bisa terus ditekan dan volumenya berkurang. Kami akan terus menambah TPST di setiap desa/kelurahan agar bisa menekan beban volume sampah yang masuk ke TPA Jabon ini," pungkasnya. Hel/Waw