Lapas Pamekasan Ajari Eks Pecandu Narkotika Produksi Paving Blok


Lapas Pamekasan Ajari Eks Pecandu Narkotika Produksi Paving Blok PAVING - Sebanyak 170 warga binaan Lapas IIA Pamekasan Kanwil Kemenkumham Jatim lulusan program rehabilitasi narkotika secara medis dan sosial diajari untuk hidup mandiri dengan diberi keterampilan membuat paving blok, Kamis (10/02/2022).

Pamekasan (republikjatim.com) - Lapas IIA Pamekasan Kanwil Kemenkumham Jatim memiliki cara sendiri untuk memberdayakan warga binaan yang terjerat kasus narkotika. Sebanyak 170 warga binaan lulusan program rehabilitasi narkotika secara medis dan sosial diajari untuk hidup mandiri. Yakni dengan cara diberikan keterampilan membuat paving blok.

Kegiatan produktif itu, mendapatkan apresiasi Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto. Dia menyebutkan harus ada tindak lanjut hasil rehabilitasi. Para warga binaan, lanjut Wisnu harus disibukkan dengan kegiatan yang produktif.

"Alhamdulillah, dalam sehari Lapas Pamekasan bisa memproduksi 3.000 buah paving blok," ujar Wisnu Nugroho kepada republikjatim.com, Kamis (10/02/2022).

Dengan capaian ini, kata Wisnu diharapkan bisa dijadikan alat ukur bahwa program rehabilitasi bagi warga binaan dengan status pengguna/ pecandu narkotika sukses. Karena tidak hanya menghasilkan output saja, tetapi outcome-nya juga jelas.

"Negara juga akan mendapat keuntungan dari PNBP. Karena hasil paving akan dijual ke pemasok paving," ungkapnya.

Agar tercipta kesamaan persepsi, lanjut Wisnu pihak Lapas Pamekasan menandatangani MoU dengan CV Wahyu Agung Pamekasan hari ini (10/2). Pihak CV juga punya kewajiban untuk memberikan premi kepada warga binaan yang mengikuti pelatihan.

"Agar warga binaan tidak sekedar diberdayakan, tapi juga punya tabungan untuk dibuat modal usaha ketika bebas melalui tabungan premi yang diperoleh," tegasnya.

Sementara Kalapas Pamekasan, Seno Utomo menegaskan tujuan pelatihan ini adalah mempersiapkan para warga binaan usai menjalani masa tahanan dan kembali ke masyarakat. Sehingga mereka memiliki keahlian, daya saing dan nilai tawar.

"Dengan adanya pelatihan kemandirian kegiatan kerja, diharapkan setelah keluar dari masa tahanannya mereka (warga binaan) bisa mengembangkan usaha dan tidak berbuat yang melanggar hukum lagi," tandas Seno. Kem/Hel/Waw