Kuatkan Profesi Alumni, APTI Jatim Gelar Muscab


Kuatkan Profesi Alumni, APTI Jatim Gelar Muscab MUSYAWARAH - Sekitar 50 anggota Asosiasi Profesi Teknik Indonesia (APTI) Propinsi Jawa Timur menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) I di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) untuk menguatkan profesi, Rabu (15/11/2017).

Sidoarjo (RepublikJatim) - Sedikitnya 50 anggota Asosiasi Profesi Teknik Indonesia (APTI) Propinsi Jawa Timur menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) I di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kampus II Candi, Sidoarjo, Rabu (15/11/2017). Acara yang diikuti 50 perwakilan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Jatim ini, untuk menguatkan profesi para alumnus teknik dari puluhan PTS di Jawa Timur. Rata para peserta Muscab I itu adalah kalangan Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Teknik.

"Acara ini dalam rangka memberikan kompetensi PTN se Jatim agar out put alumni teknik yang bagus. Kami juga merancang dan menyiapkan lembaga sertifikasi profesi. Misalnya alumni Informatika dapat sertifikasi programer, kemudian alumni elektro dapat sertifikasi kelistrikan dan lain-lainnya," terang Dekan Fakultas Teknik, Umsida, Isa Anshori kepada RepublikJatim, Rabu (15/11/2017) di sela-sela acara.

Lebih jauh Isa menjelaskan harapannya ke depan para alumni teknik mendapatkan sertifikat keahlian sesuai yang dibutuhkan profesinya masing-masing. Hal ini disebabkan adanya wacana Indonesia saat ini kekurangan insinyur (Ir) lantaran alumni teknik dibawa Tahun 1992 yang menempuh 160 SKS dapat gelar insinyur. Sedangkan alumni teknik di atas Tahun 1992 yang menempuh 140 SKS hanya dapat gelar Sarjana Teknik (ST).

"Agar para alumni teknik memiliki sertifikasi keahlian (SKA). Jadi alumni teknik sudah tidak bingung lagi saat lulus dari kampusnya masing-masing. Apalagi saat ini semua profesi sekarang mensyaratkan sertifikasi keahlian," imbuhnya.

Oleh karena untuk mendukung sertifikasi keahlian itu, pihak kampus menyiapkan para dosennya mengikuti sertifikasi asesor yang saat ini diakui para kalangan insinyur. Bahkan jika diperlukan kalangan dosen difasilitasi bersekolah S2 dan S3 serta mengikutkan sertifikasi instruktur dan sertifikasi penilaian ahli.

"Program itu semua. Untuk menguatkan internal tim dosen sehingga menghasikan alumnus yang handal dan keahlian sesuai dengan titelnya," tegasnya.

Sementara Ketua APTI Pusat, Sri Sunarjono menilai Muscab itu penting. Selain untuk menguatkan profesi para alumni teknik juga untuk memperkuat jaringan cabang untuk organisasi yang didirikan sejak Tahun 2013 ini. Apalagi, saat ini Indonesia bukan hanya krisis insinyur. Akan tetapi juga masih krisis (jarang) dan kekurangan tenaga ahli. Oleh karenanya sertifikasi profesi dibutuhkan untuk para alumni teknik.

"Sekarang APTI sudah tercatat di LPJKM dan sudah punya username. Tinggal menambah cabang agar punya cabang 17 plus di seluruh Indonesia. Kalau di Jatim ini Muscab pertama tapi pusat sudah menggelar Muscab tiga kali. Hal ini demi mendukung profesi dan keahlian para alumnus teknis di seluruh PTS," pungkas dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta ini. Waw