Komplotan Spesialis Pembobol ATM Bermodal Tusuk Gigi Diringkus Polisi


Komplotan Spesialis Pembobol ATM Bermodal Tusuk Gigi Diringkus Polisi KOMPLOTAN - Sebanyak 4 anggota komplotan spesialis pembobolan ATM di sejumlah tempat diamankan anggota Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo, Rabu (31/10/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sedikitnya sekawanan spesialis pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berhasil diringkus anggota Satuan Reskrim Polresta Sidoarjo. Keempat tersangka yang berhasil membobol di sejumlah mesin ATM ini, menjalankan aksinya hanya bermodalkan tusuk gigi. Keempat tersangka berhasil diringkus usai menguras ATM korbannya di mesin ATM BCA Indomart Puri Surya Jaya, Cluster Vancouver Atena, Gedangan, Sidoarjo, Minggu (21/10/2018) lalu.

Keempat tersangka ini diantaranya Feri Yandi (28) warga Tanjungan Kecamatan, Katibung, Kabupaten Bandar Lampung yang kontrak di Kecamatan Ceger Kota, Jakarta Timur, Joni Suhaemi (30) warga JL Imam Bonjol, Kelurahan Langka Pura, Bandar Lampung, Sandi (29) warga Dusun Tanjungagung I, Desa Tanjungagung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan dan Rusdi Ali (18) warga Menggala Tengah, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Keempat tersangka ini terakhir membobol ATM milik Funa (39) warga Perum Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo sebesar Rp 24 juta.

Selain mengamankan keempat tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya, 1 unit mobil Toyota Agya bernopol B 1268 SIF, sebuah cutter (pemotong) dibungkus lakban, sebuah gergaji besi kecil warna orange yang dipotong menjadi 2 bagian, 8 kartu ATM dengan berbeda-beda nomor seri, 1 pak tusuk gigi merek Indomart, 3 lembar struk transaksi ATM, sebuah kartu ATM BCA Platinum debit milik korban, dan uang sebesar Rp 550.000 sisa hasil kejahatan para tersangka.

"Keempat tersangka ini otaknya Feri Yandi. Mereka beraksi di sejumlah ATM di Surabaya dan Sidoarjo. Delapan ATM bukti mereka bakal menjalankan aksi di tempat lainnya usai beraksi di Puri Surya Jaya," terang Kasat Reskrim, Polresta Sidoarjo, Kompol Muhammad Harris kepada republikjatim.com, Rabu (31/10/2018).

Lebih jauh, Harris mengungkapkan dari keempat tersangka memiliki peran berbeda-beda. Seorang bertugas sebagai sopir (driver), seorang mengamati situasi dan kondisi, dan seorang eksekutor dibantu seorang tersangka lainnya. Dua orang masuk ke ATM mengikuti dan memepet para calon korbannya. Modusnya membuat mesin ATM tak berfungsi dan dimasuki tusuk gigi. Mengurasnya pakai ATM para tersangka yang sudah ditipiskan menggunakan cutter.

"Kalau tusuk gigi dimasukkan, maka ATM tidak bisa dikeluarkan lagi. Karena tusuk gigi di dalam. Kemudian memantau ada yang mau ambil ATM ditempel. Kalau ATM korban dimasukkan tak bisa diambil maka dibantu tersangka. Saat itu tersangka beraksi menggunakan ATM yang sudah diiris tipis dimasukkan ATM. Mereka memanfaatkan kepanikan para pengguna ATM," imbuhnya.

Selanjutnya, kata Harris saat korban pergi meninggalkan para tersangka, baru tersangka menarik uang korban. Modus ini cukup lama. Akan tetapi baru terungkap dan tertangkap kali ini.

"Mereka (para tersangka) ini sudah banyak menjalankan aksinya. Tapi mereka ditangkap karena laporan antara 3 sampai 5 orang. Terakhir korban kebobolan Rp 24 juta. Sisanya sekarang dipakai foya-foya tersangka tinggal Rp 550.000 itu," tegasnya.

Para tersangka yang merupakan orang Sumatera ini ditangkap di salah satu penginapan di kawasan Sedati. Mereka ditangkap berdasarkan keterangan para korban. Karena CCTV di aksi pembobolan tidak ada. Soal mereka masig satu jaringan dengan hasil pengungkapan di Polda Jatim masih dikembangkan.

"Yang jelas mereka masih punya satu jaringan lainnya. Mereka dijerat pasal 363 ayat 1 ke 4e KUHP tentang Pencurian," paparnya.

Sementara salah seorang tersangka Feri Yandi mengaku sebelum menjalankan aksinya di Sidoarjo sudah tinggal selama seminggu di Sidoarjo.

"Kami menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk kartu ATM BCA dengan berbeda-beda nomor seri yang dikikis pakai cutter samping atasnya. Termasuk menyiapkan gergaji besi kecil dan tusuk gigi. Kemudian mencari lokasi target yang menjadi sasaran menunggu ada korban yang menjadi target aksi," pungkas pria beranak satu ini. Waw