Komplek Pendidikan Muhammadiyah Sidoarjo Bangun Masjid Rp 30 Miliar


Komplek Pendidikan Muhammadiyah Sidoarjo Bangun Masjid Rp 30 Miliar BATU PERTAMA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir meletakkan batu pertama dalam pembangunan dan perluasan Masjid An Nur yang menelan anggaran Rp 30 miliar, Minggu (19/11/2017).

Sidoarjo (RepublikJatim) - Komplek pendidikan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sidoarjo bakal memiliki masjid megah. Hal ini disebabkan Masjid An Nur yang ada di tengah komplek pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) ini bakal direnovasi menjadi bangunan dari berlantai dua menjadi bangunan berlantai enam.

Sedangkan anggaran pembangunannya yang semula dihitung menghabiskan dana Rp 16 miliar, paska dihitung ulang bakal menghabiskan dana Rp 30 miliar. Saat ini, modal awalnya baru dimiliki Rp 8 miliar dari Umsida Rp 5 miliar dan Rp 3 miliar dari SMAMDA.

"Renovasi dan pembangunan ulang dengan dana Rp 30 miliar ini ditargetkan selesai dalam waktu setahun ke depan. Bangunan ini bentuk kemandirian Muhammadiyah. Kami harap masjid ini menjadi kekuatan rohani seluruh civitas akademi Umsida dan SMAMDA," terang Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir kepada RepublikJatim, Minggu (19/11/2017) paska peletakan batu pertama pembangunan Masjid An Nur.

Menurut Haedar pembangunan masjid ini penting, lantaran generasi milenia ke depan adalah generasi yang cerdas menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta menjadi generasi unggulan yang berjiwa religius. Sedangkan generasi unggulan yang religius itu menjadi komitmen Muhammadiyah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Masjid An Nur ini bakal jadi pusat pembentukan jiwa religius generasi unggulan dan cerdas serta berakhlak mulia itu," imbunya.

Bagi Haedar pembangunan SDM unggulan yang berakhlak mulia ini penting, lantaran saat ini Indonesia tertinggal jauh dari negara lainnya baik dari sisi pendidikan, kesehatan maupun IPTEK. Menurut Haedar hal ini disebabkan bukan karena tidak punya potensi SDM. Tetapi karena sering kehilangan momentum dan tidak gigi dalam berjuang dan bersaing dengan negara lain.

"Kami minta hiruk pikuk politik nasional jangan sampai melupakan misi membangun SDM handal dan berakhlak. Itu komitmen kami (Muhammadiyah)," tegasnya.

Sementara Rektor Umsida, Hidayatullah menegaskan pembangunan masjid An Nur itu penting. Alasannya, dirinya tidam menginginkan bangunan Umsida dan SMAMDA menjulang tinggi, akan tetapi masjidnya tidak. Apalagi, saat Jumat dan dibuka untuk umum tak mampu menampung sepenuhnya meski kapasitasnya mencapai 2.000 - 3.000 jamaah.

"Dananya sekarang sudah ada Rp 8 miliar dari Umsida dan SMAMDA. Kekurangannya bakal dicarikan bersama-sama," paparnya.

Sedangkan Masjid An Nur, lanjut Hidayatullah dibangun dengan konsep bangunan depan berlantai 3 dan belakang berlantai 6. Lantai 1 sampai 3 untuk jamaah dan lantai 4 sampi 6 jadi ruang perkantoran dan perkuliahan pendidikan agama.

"Rencana pembangunan ini sudah dipikir kolaborasi. Apagi, masjid aka jadi pusat dakwa serta akan jadi pusat kegiatan di Sidoarjo. Karena pimpinan Muhammadiyah sering menggelar kegiatan di Sidoarjo," tandasnya. Waw