Sidoarjo (republikjatim.com) - Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 untuk menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Sidoarjo tetap aman dan kondusif, Polresta Sidoarjo terus berupaya dengan berbagai cara. Salah satunya mengajak masyarakat tetap rukun dan tidak mudah terpecah belah melalui kegiatan memakmurkan masjid, Safari Sholat Subuh Berjamaah.Hal ini seperti yang digelar di Masjid Nurul Huda, Dusun Luwung, Desa Sarirogo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Kamis (28/03/2019).
Para pejabat Polresta Sidoarjo hadir di tengah masyarakat lebih awal melalui kegiatan Safari Subuh Berjamaah. Selain untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, kegiatan ini juga untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
Hadir dalam shaf jamaah shalat dua rakaat itu, diantaranya Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Wakapolresta Sidoarjo M Anggi Naulifar Siregar, Kabagops Polresta Sidoarjo Kompol Mujito, Kapolsek Polresta Sidoarjo rayon tengah, serta beberapa pejabat utama Polresta Sidoarjo ikut dalam Safari Sholat Subuh Berjamaah itu.
Takmir Masjid Nurul Huda menyambut positif, upaya Polresta Sidoarjo dalam memakmurkan masjid melalui kegiatan Safari Subuh Berjamaah ini.
"Kami merasa senang Polri dapat hadir di sini, berjamaah bersama masyarakat dan berdialog dengan kami. Semoga rutinitas ini dapat terus istiqomah dilakukan Polresta Sidoarjo," ujarnya.
Kehadiran polisi dalam memakmurkan masjid ini memiliki peran penting. Polisi bersama takmir masjid membentengi masjid dari berbagai paham radikalisme serta ajaran yang dapat mengganggu kententraman dan keamanan masyarakat.
Sementara terkait Safari Subuh Polresta Sidoarjo ini Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menegaskan pihaknya ingin selalu hadir langsung bersama masyarakat.
"Situasi Kamtibmas menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah Sidoarjo sampai sekarang masih aman dan kondusif. Karena itu hal ini harus dijaga dengan bersilaturahmi dengan warga," tegasnya.
Sementara itu melalui Safari Subuh, kata Zain sebagai upaya Polri bersama masyarakat untuk mencegah masuknya ajaran radikalisme di tengah masyarakat.
"Selain menyampaikan himbauan kepada takmir masjid akan bahaya politisasi masjid, kami juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya berita Hoax, isu SARA, fitnah dan ujaran kebencian. Tujuannya supaya persatuan dan kesatuan tetap terjaga," tandasnya. Waw
