Gus Muhdlor : Masuk Kawasan Industri Sidoarjo, Puskesmas Jabon Wajib Dilengkapi Pelayanan UGD dan Rawat Inap


Gus Muhdlor : Masuk Kawasan Industri Sidoarjo, Puskesmas Jabon Wajib Dilengkapi Pelayanan UGD dan Rawat Inap RESMIKAN - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) meresmikan gedung UGD Puskesmas Jabon, Kamis, (10/03/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo membangun gedung Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Jabon. Ini menyusul, wilayah ini akan menjadi Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) yang tahun ini sudah sejumlah perusahaan mulai beroperasi.

Selain itu, Pemkab Sidoarjo juga merencanakan bakal membangun ruang rawat inap untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kecamatan Jabon yang ada di ujung selatan dan timur Sidoarjo itu.

Peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan itu kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) sebagai bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang merata untuk warga Sidoarjo.

"Pembangunan gedung UGD Puskesmas Jabon ini bentuk peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan Jabon. Kami mempertimbangkan Jabon sekarang bukan Jabon yang dahulu. Karena ke depan akan menjadi kawasan industri," ujar Gus Muhdlor usai meresmikan gedung UGD Puskesmas Jabon, Kamis (10/03/2022).

Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) yang berada di kecamatan Jabon, kata Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini memiliki luas kurang lebih 300 hektar. Oleh karena itu, harus diperkuat dengan peningkatan infrastruktur kesehatan. Jika terjadi kecelakaan kerja, bisa segera tertangani.

"Dengan adanya pelayanan UGD itu, pelayanan kesehatan untuk warga Jabon sudah ditingkatkan dan selanjutnya dilengkapi ruang rawat inap. Nantinya, warga Jabon tidak perlu jauh-jauh datang ke RSUD Sidoarjo untuk berobat karena Puskemas Jabon selain sudah memiliki UGD kedepannya akan dilengkapi ruang rawat inap," imbuh Gus Muhdlor.

Tidak hanya itu, kata Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini, Pemkab Sidoarjo juga sudah menyiapkan anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JKMM) untuk warga tidak mampu. Dengan program JKMM itu, warga tidak mampu bakal mendapat layanan kesehatan gratis dan dibiayai dana APBD Pemkab Sidoarjo.

"Untuk memperoleh layanan JKMM ada prosedur yang harus dilalui. Saya berharap di Jabon bisa berjalan sesuai alur prosedur. Seluruh puskesmas harus paham prosedur JKMM, agar mayarakat yang ingin mendapatkan pelayanan JKMM tidak merasa dipersulit," tegas putra keenam KH Agoes Ali Masyhuri ini.

Program JKMM Tahun 2022, kata Gus Muhdlor sudah dianggarkan. Pihaknya, mendorong warga Jabon bisa manfaatkan fasilitas dari Pemkab Sidoarjo itu, khususnya untuk menjawab beberapa permasalahan 7 desa di wilayah Jabon yang ditemukan sebagai desa penyumbang angka stunting tertinggi.

"Adanya peningkatan layanan kesehatan ini diharapkan bisa menjawab banyak isu terkait gizi, stunting kesehatan masyarakat, tumbuh kembang anak, gizi anak dan mendukung peningkatan SDM ke depannya," ungkapnya.

Kecamatan Jabon dalam gambaran Gus Muhdlor akan bertranformasi secara perlahan, seperti akan adanya pasar. Nantinya, di Kecamatan Jabon bisa mandiri dan punya daya saing.

"Ini yang harus dibangun dari bawah. Yakni dari tingkat kesehatan, pendidikan, ekonomi mikronya dan kemudian ketersediaan lapangan kerjanya," papar Gus Muhdlor.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo drg Syaf Satriawarman menegaskan pengembangan Puskesmas Jabon merupakan alih fungsi rumah dinas dokter untuk ruang pelayanan UGD. Di dalamnya ada Kamar Bersalin (VK) di lantai bawah dan ada ruang pertemuan di lantai dua. Luas bangunan UGD 528 meter persegi.

"Puskesmas Jabon juga akan menjadi puskesmas rawat inap. Nanti rawat inap itu akan mendukung pengembangan wilayah industri itu. Harapannya, nanti akan ada kerjasama terus dalam pengembangannya," tandasnya. Hel/Waw