Dicek BPCB dan Disporapar, Situs Trik Diusulkan Jadi Wisata Budaya


Dicek BPCB dan Disporapar, Situs Trik Diusulkan Jadi Wisata Budaya DIKUNJUNGI - Situs Trik di Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo mulai dikunjungi sejumlah kalangan pelajar, Disporapar dan BPCB Trowulan, Mojokerto, Kamis (08/02/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pemkab Sidoarjo bakal mengusulkan temuan situs Alas Trik yang ada di Dusun Kedungklinter, Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo dijadikan tempat wisata budaya baru. Hal ini disebabkan banyaknya temuan barang-barang kuno yang diduga peninggalan kerajaan Majapahit di masa kejayaan kerajaan ini menguasai Nusantara.

Kini, situs yang ditemukan Mbah Paiman (75) tidak hanya dikunjungi kalangan pelajar mulai setingkat SD hingga SMA. Akan tetapi juga mulai dikunjungi warga umum serta sejumlah arkeolog.

Kepala Seksi Pelestarian, Pengembangan dan Pemanfaat, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, Widodo menguraikan wujud temuan situs Alas Trik untuk semetara ini memiliki ukuran panjang sekitar 13,5 meter dan lebar 9,2 sentimeter berbentuk batu bata kuno. Untuk sementara ini, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan yang pasti atas temuan itu lantara harus didalami dan ditindaklanjuti melalui penelitian.

"Wilayah sekitar temuan ini, faktanya sudah banyak ditembukan barang-barang kuno. Barang-barang yang terindikasi ada unsur peninggalan sebuah kerajaan masa lalu," terangnya kepada republikjatim.com, Kamis (08/02/2018).

Kepala Disporapar Pemkab Sidoarjo, Joko Supriyadi mengunjungi lokasi penggalian situs itu menguraikab pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi dan pendalaman dari BPCB Trowulan untuk memastikan bangunan temuan itu. Menurutnya, jika sudah ada rekomendasi, pihaknya bakal memanfaatkan secara bersama-sama untuk mengelola tempat temuan situs itu menjadi tempat wisata baru di Sidoarjo wilayah Barat.

"Nanti kami akan terus berkoordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan. Prioritas apa yang diperlukan untuk membangun tempat ini menjadi destinasi wisata baru yang sangat menarik akan kami dukung dan disiapkan," katanya.

Selain itu, kata Joko kondisi saat ini di sekitar temuan itu sudah banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk melihat situs. Termasuk dari anak-anak sekolah (pelajar) juga sudah banyak yang berkunjung ke situs budaya itu.

"Kami bakal menjadikan tempat wisata ini. Tapi kami masih tetap harus menunggu rekomendasi dari BPCB dulu," paparnya.

Sementara penemu situs, Mbah Man (Paiman) mengaku menemukan situs itu saat menggali lahan untuk ditanami singkong (ketela). Namun malam harinya, pria 75 tahun ini mengaku bermimpi ditemui sesosok perempuan paruh baya yang memerintahkan agar terus menggali temuan itu.

"Tolong aku digali agar bisa dilihat orang banyak," pungkasnya dalam bahasa Jawa. Waw