Dewan Desak Bansos Beras Tidak Layak Konsumsi di Sidoarjo Segera Diganti


Dewan Desak Bansos Beras Tidak Layak Konsumsi di Sidoarjo Segera Diganti TAK LAYAK - Beras Bantuan Sosial (Bansos) yang diterima warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo banyak ditemukan yang tidak layak karena warnanya kuning, berbau tak sedap dan menggumpal, Rabu (11/08/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kasus penemuan belasan kantung beras tak layak konsumsi yang dibagikan untuk warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo mendapat reaksi kalangan anggota dan pimpinan Komisi D DPRD Sidoarjo. Dewan mendesak Bulog sebagai pendistribusi beras bantuan sosial berupa BST Kemensos RI ini harus segera diganti. Apalagi, saat ditemukan dari warga penerima bantuan kondisinya selain menggumpal, berbau apek dan berwarna kuning.

"Sembako (beras) banso seharusnya memiliki kualitas yang sangat bagus. Karena bansos akan dimanfaatkan warga yang secara garis besar terdampak akibat pandemi Covid-19," ujar anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso, Kamis (12/08/2021).

Politisi PAN Sidoarjo mengaku sangat menyayangkan realita di lapang ternyata masih ditemukan kualitas beras dari bansos yang tidak layak konsumtif itu. Hal ini, membuat miris para wakil rakyat lantaran sangat tidak etis bagi penerima bantuan itu.

"Harusnya ada quality control dari para leading sector penyalur Bansos. Baik Dinas Sosial (Dinsos) maupun Bulog. Lembaga-lembaga itu harus lebih teliti sebelum melakukan penyaluran sembako bansos itu. Harapannya nanti tidak merugikan masyarakat dan tidak bikin gaduh di masyarakat," ungkap Sekretaris DPD PAN Sidoarjo ini.

Hal yang sama disampaikan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo lainnya, Aditya Nindyatman. Politisi PKS ini mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog soal temuan bansos tidak layak konsumsi ini.

"Kami meminta pihak Bulog segera mengganti beras yang tidak layak konsumsi itu. Kami mendesak Bulog segera mengganti beras itu," tegasnya.

Kepala Dinsos Pemkab Sidoarjo, Tirto Adi mengaku sudah menginformasikan temuan beras tidak layak konsumsi itu ke pihak Bulog.

"Informasi itu sudah kami teruskan ke Bulog. Beras itu bisa diganti Bulog," paparnya.

Sementara Kepala Perum Bulog Sub Drive Surabaya Utara, di Buduran, Sidoarjo, Nurjuliansyah Rachman mengaku seluruh mekanisme pendistribusian beras bansos itu sudah melalui pengecekan ketat. Rusaknya kondisi beras di Desa Kedungrejo, menurutnya dikarenakan faktor terkena hujan. Alasannya, di desa lainnya permasalahan semacam itu tidak ditemukan.

"Pengecekan sudah kami lakukan sebelum pengiriman. Karena beras yang akan dikirim juga disortir dari karung besar ke ukuran kecil. Kami berkomitmen bakal terus mengevaluasi dan peningkatan pelayanannya kepada masyarakat. Kami juga bergerak mengganti beras rusak itu. Kami juga menyediakan call center pengaduan untuk warga kalau dalam pendistribusian bantuan ditemukan sebuah permasalahan bisa kontak call center," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Nico Oktavian menemukan 17 karung masing-masing 10 kilogram beras bansos yang berasal dari BST Kemensos tidak layak konsumsi. Dia mengaku sebelumnya sudah sempat menemukan kejadian serupa, tapi dilakukan pergantian. Hel/Waw