Depresi, Cewek 17 Tahun Asal Bojonegoro Tewas Gantung Diri


Depresi, Cewek 17 Tahun Asal Bojonegoro Tewas Gantung Diri TEWAS - Diduga tertekan seorang pembantu rumah tangga, Ratnasari (17) gantung diri di kamar lantai III milik Agus Triono Dusun Payan, Desa Pabean Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Senin (23/04/2018) malam. Insert foto semasa hidup korban.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT), Ratnasari, Dusun Negoro, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro tewas mengenaskan. Perempuan muda berusia 17 tahun ini, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di lantai III rumah milik Agus Triono warga Dusun Payan, Desa Pabean Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Senin (23/04/2018) malam.

Diduga, korban nekad mengakhiri hidupnya dengan kain selendang (jarik) warna hitam putih dibantu batu (pot) bunga sebagai panjatan ini, karena mengalami depresi (tekanan berat). Yakni terutama masalah keluarga.

"Tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Dugaan sementara korban bunuh diri karena ada masalah keluarga," terang Kapolsek Sedati, AKP Hardyantoro kepada republikjatim.com, Senin (23/04/2018) malam.

Lebih jauh, Hardyantoro menceritakan berdasarkan keterangan dari tuan rumah, Ny Kusnul Khotimah, korban sering mengeluh dan curhat, baik secara langsung maupun melalui pesan singkat (SMS). Isinya kurang adanya kasih sayang dari orang tua.

"Bahkan belakangan sebelum korban nekad gantung diri korban suka (sering) murung dan menjadi pendiam," imbuhnya.

Awalnya, kata mantan Kapolsek Wonoayu ini sekira pukul 19.00 WIB, korban bersama saksi Siti Amaroh bersama-sama jaga toko meubel milik Agus Triono. Tanpa memberitahu saksi, korban pergi masuk kedalam rumah. Selama 1 jam korban tidak kembali lagi. Akhirnya saksi mencari ke kamar korban akan tetapi tidak dapat ditemukan. Selanjutnya korban dicari ke lantai III (tempat jemuran baju). Seketika saksi mendapati korban menggunakan kain jarik (selendang) menggantung di bawah pilar joglo. Sementara sebagai panjatan korban menggunakan tempat pot bunga yang terbuat dari batu.

"Seketika saksi terkejut dan berteriak-teriak memanggil orang yang berada di toko. Kemudian saksi lainnya bersama-sama menuju ke lokasi. Selanjutnya menurunkan korban ke lantai dengan harapan korban masih hidup. Akan tetapi korban sudah dalam kedaan meninggal dunia," tegasnya.

Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB, kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Sedati guna penanganan lebih lanjut. Usai dievakuasi, jenazah korban dibawa ke rumah sakit, petugas melaksanakan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

"Paska divisum di rumah sakit, jenazah korban diambil keluarga untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) asalnya," pungkasnya. Waw