Cegah Konflik Buruh dan Pengusaha, Disnaker Sidoarjo Bimtek Ciptakan Harmonisasi Hubungan Industrial


Cegah Konflik Buruh dan Pengusaha, Disnaker Sidoarjo Bimtek Ciptakan Harmonisasi Hubungan Industrial BIMTEK - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Pemahaman Hubungan Industrial Bagi Pengusaha dan Pekerja yang diikuti 45 pekerja dan perusahaan di Aula Kantor Disnaker Pemkab Sidoarjo, Kamis (04/08/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Sidoarjo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Pemahaman Hubungan Industrial Bagi Pengusaha dan Pekerja. Acara ini diikuti 45 pekerja dan perusahaan di Aula Kantor Disnaker Pemkab Sidoarjo, Kamis (04/08/2022).

Bimtek ini dihadiri langsung Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), Ketua DPRD Sidoarjo Usman dan perwakilan Disnaker Pemprov Jawa Timur.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan kegiatan ini untuk meminimalisir terjadinya konflik yang berkaitan dengan hubungan industrial. Karena ada 7 sarana hubungan industrial yang didalamnya terkait masalah dari hulu sampai hilir.

"Masalahnya yang sering terjadi sekarang itu konflik pekerja dan perusahaan ujungnya saja. Karena di hulunya yang tidak selesai atau perjanjian kerja bersama yang kadang tidak clear, sehingga rawan terjadi konflik antar pekerjaan dan perusahaan," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Kamis (04/08/2022).

Lebih jauh, Gus Muhdlor menjelaskan dengan adanya Bimtek ini diharapkan bisa menciptakan ekosistem dan keberlangsungan usaha yang kondusif antara pengusaha, pekerja dan pemerintah. Hal ini, karena pemerintah ini sebagai pembina, fasilitator dan pengawas.

"Kalau semua jadi satu, maka kalau semua sudah memahami role (peranan) masing-masing, maka tidak sampai terjadi konflik antara pekerja dan pengusaha," tegasnya.

Sementara Kepala Disnaker Pemkab Sidoarjo, Fenny Apridawati menegaskan Bimtek ini untuk menciptakan harmonisasi antara pekerja dan pengusaha. Alasannya, karena masih banyak peraturan yang belum dipahami secara keseluruhan, sehingga rawan terjadinya konflik itu.

"Dari beberapa kasus yang sering kami tangani karena persoalan hubungan industrial akibat banyaknya peraturan yang belum dipahami secara utuh," urainya.

Fenny berharap dengan adanya Bimtek ini bisa meminimalisir terjadinya konflik dan dapat memfasilitasi setiap kebutuhan pekerja atau perusahaan. "Kami berharap ke depan tidak ada lagi konflik lagi dan bisa menjalin hubungan yang harmonis antara pekerja dan pengusaha di Sidoarjo," pungkas mantan Kepala Disperindag Pemkab Sidoarjo ini. Hel/Waw