Beri Solusi Keluhan Petani, Para Petani di Sukodono Siap Menangkan Mas Iin dan Abah Edy di Pilkada Sidoarjo


Beri Solusi Keluhan Petani, Para Petani di Sukodono Siap Menangkan Mas Iin dan Abah Edy di Pilkada Sidoarjo DUKUNGAN - Perwakilan para petani memberikan dukungan kepada Cabup Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) saat rembug dengan petani di Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Selasa (15/10/2024) siang.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan perwakilan petani di Kecamatan Sukodono yang tergabung dalam forum silaturrahmi kelompok tani se Sukodono, mendoakan Calon Bupati (Cabup) Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) untuk menjadi pemimpin Sidoarjo lima tahun kedepan. Tidak hanya didoakan, para petani ini juga siap memenangkan Pasangan Calon (Paslon) Cabup dan Cawabup Achmad Amir Aslichin dan Edy Widodo (SAE) dengan nomor urut 2 ini dalam Pilkada Sidoarjo yang bakal digelar 27 Nopember 2024 mendatang.

"Para petani Sukodono, mari kita doakan Mas Iin menang total dalam Pilkada 2024 besok. Karena kita butuh pemimpin yang berwawasan luas dan ikhlas seperti Mas Iin," ujar Koordinator Petani, Sunyoto saat gelar silaturrahmi dengan para petani di Dusun Ngares, Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Selasa (15/10/2024) siang.

Dalam silaturrahmi yang berisi diskusi dan rembugan ini banyak masukan dan harapan dari petani kepada Mas Iin, jika terpilih menjadi Bupati Sidoarjo. Diantaranya soal minimnya pasokan air pertanian, masalah pupuk hingga keinginan petani untuk bisa melakukan studi pertanian ke wilayah lain.

"Di kampung kami misalnya di Desa Suruh hingga Desa Jumputrejo, distribusi air ke sawah saat ini cukup minim. Karena itu kami berharap, adanya distribusi air yang proposional, agar pertanian bisa panen maksimal tiga kali dalam setahun," pinta Sunyoto.

Tidak hanya itu, persoalan sampah di sungai yang kerap mengganggu laju air pertanian ke sawah, juga menjadi keluhan dari petani di Sukodono. Hal ini seperti yang disampaikan petani Samiran yang berusia 75 tahun dan berasal dari Desa Wilayut.

"Saya petani praktek langsung, kami ingin ada hukuman pidana bagi yang membuang sampah di sungai. Karena pembuangan sampah sembarangan berakibat distribusi air sungai terganggu dan sawah kurang pasokan airnya," tegasnya Samiran.

Usai mendapatkan banyak keluhan para petani itu, Cabup Sidoarjo Achmad Amir Aslichin (Mas Iin) menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memberi solusi atas sejumlah keluhan para petani itu. Salah satunya, dengan memaksimalkan APBD Kabupaten Sidoarjo, untuk menjadikan solusi bagi para petani di Sidoarjo.

"Kami berikan solusi kepada para petani dari APBD Sidoarjo. Distribusi air akan kita tata dengan baik dan merata, sehingga keinginan petani agar bisa panen tiga kali benar-benar terwujud," jelasnya.

Selain itu, saat bersilaturahmi dengan anggota Gapoktan Kecamatan Sukodono, Mas iin yang didampingi Ketua Tim Pemenangan Paslon SAE, H Usman M Kes dan Ketua Komisi A DPRD, Rizza Ali Faizin ini juga membeberkan petani Sidoarjo sudah saatnya menggunakan teknologi mesin dalam mengelola sawahnya. Konsep yang ditawarkan Mas Iin yakni soal kekuatan anggaran diarahkan untuk memberi solusi atas segala permasalahan yang dihadapi petani di Sidoarjo mulai dari persoalan pertanian, infrastruktur, pupuk, gabah, lahan yang kian sempit dan sebagainya.

"Kalau petani butuh mesin untuk mengolah sawah, pupuk dan gabah maka harus dicari solusinya. Seperti di Vietnam, sudah lama menggunakan teknologi mesin mengelola sawah dan tambak. Kebutuhan tenaga kerja mulai digantikan mesin pertanian. Sudah tidak mungkin lagi menggunakan tenaga manusia, karena anak petani lebih memilih kerja di industri daripada kerja di sawah," ungkap Mas Iin yang juga lulusan Australia ini.

Pertemuan petani dengan Cabup yang diusung 6 partai Parlemen, PKB, PDI Perjuangan, PKS, NasDem, PAN dan PPP ini Mas Iin melihat ada keganjilan ketersediaan air. Ketika lahan sawah masih banyak, volume air nya juga banyak. Anehnya ketika lahan menyusut volume air sawah ikut menyusut, seharusnya airnya melimpah. Begitu juga soal kelangkaan pupuk tidak pernah teratasi.

"Petani meminta pupuk kadang hilang di pasaran saat dibutuhkan. Bagi petani pupuk mahal tidak masalah asal stoknya tersedia. Yang penting harga pupuk diimbangi dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga satuan gabah. Jadi biar seimbang antara biaya atas kenaikan pupuk dengan kenaikan harga gabah," tandas mantan anggota DPRD Provinsi Jatim ini.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Paslon SAE, H Usman M Kes menegaskan kepada para petani agar bisa berjuang bersama memenangkan Paslon SAE di Pilkada 2024. Baginya, dengan kemenangan Paslon SAE, maka cita-cita mensejahterakan para petani.

"Kami yakin semua permintaan petani akan bisa wujud di periode pertama Mas Iin menjabat. Insyaallah semua bisa difokuskan pembagian skala prioritas anggaran," pungkasnya. Ary/Waw