Bambang Haryo Berharap Program PISEW di Sidoarjo Tingkatkan Perekonomian Desa


Bambang Haryo Berharap Program PISEW di Sidoarjo Tingkatkan Perekonomian Desa CEK - Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono bersama pejabat Balai Prasarana Permukiman Jatim dan pejabat Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo mengecek kondisi jalan tembus 3 desa program PISEW, Jumat (05/04/2019) petang.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono berharap program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dengan pembangunan jalan antar desa bisa meningkatkan perekonomian pedesaan. Apalagi, program PISEW di Sidoarjo ada 14 titik dengan masing-masing titik mendapatkan nilai bantuan Rp 600 juta.

Selain itu, pembangunan jalan desa ini membuka jalan baru untuk 3 desa. Salah satunya pembangunan jalan tembus antara Desa Candinegoro, Plaosan dan Desa Pager Ngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo sepanjang 1.000 meter yang bakal direalisasikan Tahun 2019 ini. Begitu juga pembangunan jalan desa antara Desa Terungwetan dan Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Sidoarjo sepanjang 800 meter.

"Kami harap program PISEW kerjasama Banggar DPR RI dan Kementerian PUPR ini bisa direalisasikan dengan baik. Kami berharap jalan penghubung 3 desa ini bisa dibangun cepat. Karena akan menjadi sarana bagi 3 desa sekaligus bisa menggelindingkan ekonomi kerakyatan menuju swasembada pangan," terang Bambamg Haryo Soekartono kepada republikjatim.com, Jumat (05/04/2019) petang.

Bambang yang juga menjabat anggota Banggar DPR RI ini menguraikan jika saat perekonomian warga desa baik petani dan nelayan membaik, bakal menunjang perekonomian nasional. Oleh karena itu, sudah tidak tepat melaksanakan impor beras, gula maupun jagung saat panen raya.

"Kami berbarap pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningakatan. Karena itu akan menjadikan perekonomian nasional makin kuat dan kokoh," imbuhnya.

Bagi politisi Partai Gerindra ini bantuan program PISEW seniali Rp 600 juta per titik diakui masih kurang. Sama halnya program BSPS Rp 15 juta per rumah. Padahal idealnya Rp 35 juta sampai Rp 40 juta per rumah.

"Akan tetapi, karena kemampuan keuangan negara baru sebesar itu. Tetap harus direalisasikan. Mudah-mudahan tahun-tahun selanjutnya bisa lebib besar," tegasnya.

Sementara Kepala Balai Prasarana dan Permukiman Jatim, Dradjat menegaskan untuk program PISEW Tahun 2019 digelontorkan anggaran Rp 70,8 miliar di seluruh Indonesia. Rata-rata setiap titik Rp 600 juta untuk pembangunan jalan paving antar desa sebagai upaya peningkatan infrastruktur.

"Tapi pembangunan jalan paving itu tidak boleh dikerjakan rekanan atau kontraktor. Tapi dikerjakan masyarakat atau kelompok swadaya masyarakat di masing-masing desa penerima," pungkasnya. Waw