Banjir Tiga Desa di Tanggulangin Berstatus Darurat, Opsi Terakhir Relokasi

author republikjatim.com

republikjatim.com

Senin, 18 Jan 2021 19:13 WIB

Banjir Tiga Desa di Tanggulangin Berstatus Darurat, Opsi Terakhir Relokasi

i

SIDAK - Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono didampingi Camat Tanggulangin, Sabino Mariano menggelar sidak ke sejumlah desa banjir di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo yang statusnya sudah masuk darurat, Senin (18/01/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Penanganan banjir di Desa Kedungbanteng, Banjarasri dan Desa Banjarpanji, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo bakal ditingkatkan statusnya dari siaga ke darurat.

Rencana itu muncul saat rapat koordinasi yang dipimpin langsung Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono dengan BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PU Cipta Karya, PUBM dan SDA, Camat Tanggulangin, tiga Kepala Desa serta tokoh masyarakat di kantor Balai Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Senin (18/01/2021).

Hudiyono minta penanganan banjir yang selama ini langsung ditangani BPBD dan PU Cipta Karya, PUBM dan SDA diserahkan ke Camat Tanggulangin. Hal ini lantaran sudah enam kali Cak Hud sapaan akrab Hudiyono menyambangi warga yang terdampak banjir di ketiga desa itu. Akan tetapi, banjir tak kunjung surut.

"Teknis penanganan banjir akan langsung dibawah koordinasi Camat Tanggulangin dengan tetap melibatkan BPBD, PU Cipta Karya, PUBM dan SDA serta Dinas Sosial. Agar koordinasinya mudah satu pintu lewat Camat," ujar Hudiyono.

PJ Bupati Sidoarjo menyebut ada anomali dalam penanganan banjir Tanggulangin. Selama ini, dana Bantuan Tak Terduga (BTT) sudah dimanfaatkan untuk pengurukan sirtu. Namun justru genangan air tidak malah surut tapi malah naik.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Ini harus dicari penyebabnya. Kenapa bisa terjadi? Bantuan dana BTT sudah digelontor miliaran rupiah, tapi masih banyak rumah yang tergenang. Ini anomali kalau saya melihatnya. Saya minta Camat serta Forkopimka mencari tahu penyebabnya," pintahnya.

Sementara dalam rapat muncul opsi relokasi warga akan dilakukan jika memang diperlukan. Hudiyono meminta semua tokoh masyarakat yang ada di tiga desa itu duduk bersama untuk memberikan masukan.

"Opsi jangan panjangnya memang ada wacana relokasi. Hasil rapat dengan warga dan tokoh masyarakat akan saya sampaikan ke bupati terpilih. Hasilnya seperti apa akan saya sampaikan. Termasuk wacana relokasi. Karena banjir ini harus ada penanganan konkrit. Kita sudah upayakan meninggikan tanah dengan menguruk pakai sirtu tapi masih banjir," tandasnya. Yan/Hel/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal