Lagi, Pengungsi Wamena Tiba di Kampung Halaman Ponorogo

author republikjatim.com

republikjatim.com

Jumat, 04 Okt 2019 09:49 WIB

Lagi, Pengungsi Wamena Tiba di Kampung Halaman Ponorogo

i

SAMBUT - Sejumlah keluarga menyambut kedatangan para pengungsi dari Wamena di Kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas Sosial P3A) Pemkab Ponorogo, Kamis (03/10/2019) malam.

Ponorogo (republikjatim.com) - Setelah Kamis (03/10/2019) dini hari, sebanyak tujuh orang pengungsi tiba di Ponorogo, kali ini kembali menyusul lima pengungsi Wamena tiba di Ponorogo. Kelima orang dari Wamena ini pulang ke Ponorogo terbagi dalam dua kloter. Kloter pertama turun di Bandara Juanda, Sidoarjo tiga orang dan kloter kedua turun di Bandara Abdul Rahman Saleh, Malang berjumlah dua orang, Kamis (03/10/2019) malam.

Kelima pengungsi ini diterima Dinas Sosial Provinsi Jatim dan diantar ke Kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas Sosial P3A) Pemkab Ponorogo. Kedatangan mereka dari Wamena langsung disambut Kepala Dinas Sosial P3A Pemkab Ponorogo, Supriyadi. Selanjutnya, mereka diantar ke rumah asalnya masing-masing dan diserahkan ke pihak keluarga atau kerabatnya.

Kelima pengungsi ini adalah Susarno (42), Masruroh (37), Yafi (3,5), Sujak dan Sukanti. Diketahui Susarno, Masruroh dan Yafi ini satu keluarga. Satu keluarga ini akan pulang ke RT 2 RW 2 Dusun Sembung Desa/Kecamatan Bungkal. Sedangkan Sujak akan pulang ke Desa Jarak, Kecamatan Siman. Sementara Sukanti akan pulang ke Desa/Kecamatan Mlarak, Ponorogo.

"Susarno di Wamena kerja di bangunan dan Masruroh sebagai guru," kata Siti yang tak lain ibu kandung Masruroh.

Susarno dan keluarganya ketika datang dan ketemu ibu kandungnya langsung pecah isak tangisnya. Dia mengaku sudah seminggu di pengungsian.

"Saya sudah seminggu di pengungsian yaitu di Polres dan dilanjut di Kodim Wamena. Kemudian pindah ke Sentani dan baru pulang. Yang di pengungsian masih banyak di Sentani saja ada 200 orang lebih dari Ponorogo. Karena ada paguyuban. Pokoknya yang penting harapan mereka dipulangkan," pintahnya.

Hal yang sama disampaikan Masruroh. Dia mengaku cemas tinggal di Bonbon Wamena karena ada kerusuhan dan penjarahan. Awal mulainya itu Senin tanggal 23 September 2019 kemarin.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Pokoknya usai upacara langsung kayak orang demo karena perusuh menggunakan seragam SMA. Ruko depan rumah dibakar, teras rumahku dirusak termasuk harta kami dijarah sekaligus motor juga ikut dijarah," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial P3A Pemkab Ponorogo, Supriyadi menegaskan ada 3 gelombang pengungsi yang bakal datang di Ponorogo. Gelombang pertama ada 2 orang, gelombang kedua ada 7 orang dan gelombang ketiga ada sebanyak lima warga ini. Ditanya soal masih ada yang akan dipulangkan lagi, Supriyadi mengaku belum tahu. Alasannya, infornasi kepulangan ini dari Dinas Sosial Provinsi Jatim mendadak atau spontan.

"Pemberitahuan pulangnya kelima warga ini baru dapat kabar pukul 17.00 WIB. Semua akan diantar ke rumah masing-masing. Semua akan didata. Kami beri bantuan berupa bahan makan dan kebutuhan sehari -hari serta kesehatannya dicek," papar mantan Kabag Humas Protokoler Pemkab Ponorogo ini.

Selain itu, Supriyadi menyampaikan ketujuh orang yang pulang dini hari sudah trauma di Wamena. Ketujuh orang yang pulang itu, sudah tidak akan kembali lagi ke Wamena.

"Dari informasi warga yang pulang masih ada warga Ponorogo yang berada di pengungsian. Tapi nggak tahu pulang ke Ponorogo atau tidak?," pungkasnya. Mal/Waw

Editor : Redaksi

Tag :
republikjatim.com horizontal