Sidoarjo (republikjatim.com) - Seorang pemuda berusia 20 tahun warga asal Dusun Karangnongko, Desa Karangpuri, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo diduga terjun bebas ke DAM Rolak Songo Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu (02/07/2025) sore. Diduga pemuda yang baru diketahui identitasnya setelah keluarganya datang ke lokasi korban menjatuhkan diri ke DAM Rolak Songo itu adalah Yusafa Romahdhona.
Sebelumnya dilaporkan pemuda berusia 20 tahun ini menceburkan diri ke aliran Sungai Brantas di kawasan pintu air Rolak Songo, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Peristiwa tragis ini terjadi Rabu (02/07/2025) sore. Diduga kuat dipicu korban menjeburkan diri ke dalam sungai besar itu, diduga karena kondisi kejiwaan korban yang tengah mengalami depresi.
Sebelum menjeburkan diri ke sungai, korban hanya menitipkan sebuah motor Honda Beat warga merah dan hitam kepada petugas penyeberangan dan pengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.
Informasi peristiwa ini kali pertama
diterima Siti Robiyatin (43) kakak ipar korban. Siti Robiyatin mengaku mendapat kabar dari orang tua Yusafa yang memintanya untuk memastikan kebenaran informasi mengenai seseorang yang tenggelam di sekitar Rolak Songo. Letak rumah Siti yang cukup dekat dari lokasi kejadian membuat itu, hingga membuatnya untuk segera menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Usai mendapatkan informasi itu, saya langsung mengecek ke DAM Rolak Songo karena rumah saya paling dekat diantara para keluarga lainnya. Setelah saya lihat video dan motor yang ditinggal di lokasi, saya yakin itu memang adik saya (Yusafa) ujar Siti, warga Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto yang malam itu langsung ke TKP DAM Rolak Songo.
Sebelum kejadian, Siti sempat berbicara dengan mertuanya melalui telepon sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, Yusafa diketahui masih berada di rumah. Dalam percakapan itu, keluarga sempat mengeluhkan kondisi mental Yusafa yang semakin memburuk.
Menurut penuturan keluarga, Yusafa sempat menjalani perawatan jalan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya. Ia disebut mengalami depresi berat usai putus cinta dengan kekasihnya.
"Meski kondisinya sempat membaik setelah diberi obat, gejala depresinya kerap kambuh saat mengingat mantan kekasihnya itu. Dia (korban) memang mengalami depresi. Dulu sempat dibawa ke RS Menur Surabaya, tetapi hanya dikasih obat. Kalau sudah teringat mantannya, bisa kumat lagi sakitnya itu," paparnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah keluarga tiba di lokasi kejadian, pihak Kepolisian Sektor Mojoanyar langsung membawa mereka ke kantor untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kapolsek Mojoanyar, Iptu Rizal Arisman membenarkan peristiwa itu. Namun pihaknya belum memberikan informasi lebih lanjut soal kronologis kejadian yang menyebabkan korban terjun bebas ke dalam sungai itu.
"Saat ini keluarga korban masih berada di Polsek Mojoanyar. Kami akan sampaikan perkembangan berikutnya sesegera mungkin. Hanya saja sebelum terjun ke sungai korban sempat menitipkan motor Honda Beatnya agar di jaga di tepian jalan ini," paparnya.
Sementara upaya pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Mojokerto bersama sejumlah relawan lainnya. Proses pencarian malam dilakukan dengan menyisir sepanjang bantaran Sungai Brantas sejauh kurang lebih 15 kilometer dari lokasi korban terjatuh dan terjun ke sungai itu.
Salah satu relawan dari Welirang Rescue, Muhammad Mustofa mengungkapkan penyisiran darat dilakukan mulai dari Jembatan Keling, Desa Kwedenkembar hingga ke Jembatan Turi di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari.
"Pencarian malam ini lebih difokuskan pada jalur darat sesuai instruksi dari BPBD. Tim Basarnas dari Surabaya juga sedang dalam perjalanan ke lokasi. Besok pagi rencananya akan dilanjutkan dengan penyisiran lewat jalur air. Untuk keluarga korban mengonfirmasi pria dalam video yang beredar adalah Yusafa, setelah mengenali ciri-ciri fisik dan motor milik korban yang ditemukan di jembatan Rolak Songo itu," pungkasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi