Cegah Pnemonia dan Diare Anak-Anak, Dinkes Sidoarjo Gencarkan Sosialisasi Imunisasi PCV dan RV

author republikjatim.com

republikjatim.com

Rabu, 06 Nov 2024 14:14 WIB

Cegah Pnemonia dan Diare Anak-Anak, Dinkes Sidoarjo Gencarkan Sosialisasi Imunisasi PCV dan RV

i

SOSIALISASI - Dinkes Pemkab Sidoarjo mengajak stakeholder terkait duduk bersama dalam acara yang dikemas dalam Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi di Fave Hotel Sidoarjo, Selasa (05/11/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo mengajak stakeholder terkait duduk bersama dalam kegiatan yang dikemas dalam Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor Pencegahan Pneumonia dan Diare Terintegrasi di Fave Hotel Sidoarjo, Selasa (05/11/2024). Kegiatan ini sebagai upaya mencapai target maksimal dalam pemberian imunisasi PCV sebagai pencegah Pnemonia serta imunisasi Rotavirus (RV) sebagai pencegah diare pada anak.


Kegiatan ini dibuka Plt Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo, dr Lakhsmie Herawati Yuwantina. Dalam sambutannya Lakhsmie mengatakan Pnemonia masih jadi ancaman bagi bayi. Kemudian disusul dengan diare. Hal ini diketahui telah ditemukan secara global dalam  satu jam ada 71 anak di Indonesia  tertular pnemonia. Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia Tahun 2023 pneumonia ini sudah menjadi penyebab kematian bayi dan balita kurang lebih 22 persen disusul dengan diare sekitar 1 persen.


"Untuk mencegah kedua penyakit itu terjadi, kini telah ada imunisasi yaitu vaksin PCV untuk mencegah pnemonia dan imunisasi Rota Virus untuk mencegah diare. Dua vaksin ini ternyata terbukti efektif di beberapa negara dalam upaya menurunkan kasus secara signifikan," ujar dr Lakhsmie Herawati Yuwantina.


Berdasarkan sejumlah kajian yang mendalam, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah mengintroduksi imunisasi PCV dan RV menjadi salah satu program imunisasi nasional. Upaya ini, untuk mencegah pnemonia dan diare dengan target penurunan harus 100 persen di Tahun 2024 ini.


"Di Sidoarjo catatan penyakit batuk yang menyebabkan pnemonia sebesar 109,6 persen dengan jumlah 8.835 kasus dan yang terjadi pada balita mencapai 31.256 kasus atau sebesar 101,5 persen," imbuhnya. 


Untuk mencapai Imunisasi  PCV secara agregat ada 80 persen. Sedangkan berdasarkan aplikasi ASIK masih tercatat 50,2 persen. Kemudian untuk Rota Virus masih 79,1 persen dan berdasarkan aplikasi ASIK sebesar 43,9 persen.


"Untuk itu, perlu dikaji kembali kenapa ada kesenjangan data antara data secara manual maupun melalui aplikasi ASIK. Sehingga pemerintah berkomitmen meningkatkan capaian programnya di Kabupaten Sidoarjo," tegasnya.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT


Selain itu, Lhaksmie menguraikan
melalui kegiatan ini Kementrian Kesehatan berkerjasama dengan CHAI didampingi NGO untuk menyiapkan  pertemuan lintas program dan lintas sektor dalam pencegahan Pnemonia dan diare secara terintegrasi. Capaian yang belum maksimal karena masyarakat banyak yang belum mengetahui adanya imunisasi baru soal manfaat dan jadwalnya serta kurangnya sosialisasi dan edukasi ke masyakarat.


"Untuk itu, kepada narasumber hadir disini yang berkompeten di bidangnya diharapkan banyak menularkan ilmunya. Sehingga nanti kami yang ada di Sidoarjo, bisa berlari menuju pencapaian yang diharapkan. Mungkin secara cakupan sudah ke seratus sekian persen, tapi barangkali ada yang bisa diperbaiki lagi mungkin dari sisi mutunya agar kasus pneumonia dan diare bisa ditekan," pintanya.


Sementara dalam kesempatan itu juga diajarkan cara mencatat secara manual maupun mencatat dalam aplikasi. Tujuannya, agar pencatatan pemberian imunisasi bisa terintegrasi dengan baik.


"Kepada teman-teman yang ada di puskesmas diharapkan bisa menyampaikan dan mensosialisasikan ke masyarakat di wilayah masing-masing. Harapannya, agar imunisasi ini lebih dikenal masyarakat. Karena pnemonia dan diare pada bayi dan balita bisa dicegah dan target maksimal bisa diraih sesuai harapan," pungkasnya. Ary/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal