Sidoarjo (republikjatim.com) - Nasib pilu dialami Een Sutrisna. Perempuan yang dalam kondisi hamil tua ini, menyaksikan suaminya Nanda Freda Eryansyah (27) dan putranya Erlangga, (2,5) terjebur ke dalam Sungai Kalimas yang ada di perbatasan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik. Saat kejadian, perempuan yang akrab disapa Een ini juga naik perahu tambang dari Desa Banjarpertapan, Kecamatan Taman, Sidoarjo menuju Desa/Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Kamis (18/04/2024) petang kemarin.
Akibat kejadian itu, Een tidak mampu membendung tetes air matanya. Apalagi, warga Driyorejo, Kabupaten Gresik itu dalam kondisi hamil tua.
"Saya masih terbayang-bayang kejadian saat anak (Erlangga) dan suami saya (Nanda) terjebur masuk ke dalam Sungai Kalimas. Peristiwa itu, saya lihat sendiri suami dan anak hanyut ke sungai," ujar Een kepada kemarin.
Berdasarkan ceritanya, saat itu Een dan keluarganya bersama-sama dari kunjungan di wilayah Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Mereka hendak pulang ke rumahnya di Desa Driyorejo dengan naik perahu tambang yang ada di Desa Banjarpertapan, Kecamatan Taman, Sidoarjo itu menuju Desa/Kecamatan Driyorejo, Gresik.
"Saat itu, suami saya naik motor dengan anak saya. Sedangkan saya sendiri naik motor lainnya dengan adik saya. Kejadian itu sangat cepat sekali dan terus berada di ingatan saya," ungkapnya.
Saat kejadian, putra korban Erlangga tiba-tiba menarik gas motornya hingga terjatuh ke dalam sungai. Seketika itu, suami Een kaget dan langsung berusaha menyelamatkan anaknya sambil memanggil nama Erlangga.
"Suami saya langsung terjun ke sungai (Kalimas). Saya lihat anak saya sudah sempat diangkat ke permukaan air. Saya mendengar suami saya berteriak meminta pertolongan," urainya.
Bersama penumpang lainnya, Een berupaya menolong dengan mencari pelampung sebagai pengaman untuk mengevakuasi korban. Namun sayang, pelampung di perahu tambang itu dalam kondisi terikat sehingga semua kesulitan untuk melepasnya.
"Seketika itu, korban Nanda (bapak) dan Erlangga (anak) saya hilang ditelan di Sungai Kalimas itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Warga berharap pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik segera dibangunkan Gubernur Jawa Timur. Hal itu, untuk meminimalisir kejadian tragis itu terulang lagi.
"Karena kasus seperti ini bukan hanya sekali. Ini sudah kasus kesekian kalinya. Dua bulan lalu, juga ada sepeda motor yang jatuh. Beruntung orangnya tidak ikut masuk sungai dan terselamatkan. Belum lagi peristiwa perahu tambang yang terbalik di wilayah Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo yang menghubungkan Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik beberapa tahun lalu. Warga minta dibangunkan jembatan oleh Gubernur Jatim agar keselamatan dan keamanan warga terjamin," pintanya.
Sementara Kanit Reskrim, Polsek Taman, AKP Isbahar Baumona bersama petugas piket patroli Polsek Taman, tim SAR dari Basarnas Surabaya, Polairud Polda Jatim, BPBD Mojokerto, BPBD Sidoarjo dan BPBD Pemkab Gresik telah melakukan pencarian penulusuran terhadap kedua orang yang tenggelam selama dua hari hingga kedua korban ditemukan, Sabtu (20/04/2024) kemarin.
"Untuk sepeda motor Honda Beat warna hitam bernopol W 5880 FL milik korban ditemukan sehari sebelum kedua korban ditemukan atau pada Jumat sore ditemukan lebih dahulu. Motor korban diangkat dengan ditarik menggunakan tali yang diikatkan pada jangkar. Selanjutnya sepeda motor diangkat dan diamankan ke Polsek Taman guna proses hukum lebih lanjut," papar mantan Kapolsek Candi ini.
Kapolsek Taman Kompol Anggono Jaya membenarkan jenazah kedua korban yang tenggelam di Sungai Kalimas Desa Pertapan Maduretno ditemukan. Kedua korban langsung dievaluasi dan di bawa Rumah Sakit Pusdik Porong untuk diotopsi tim medis.
"Jenazah kedua korban langsung dibawa ke rumah duka usai diotopsi agar bisa segera dimakamkan. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dan bersabar atas musibah yang melimpah kali ini," tandasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi