Sidoarjo (republikjatim.com) - Aksi brutal segerombolan geng motor yang kerap keliling dan berkonvoi menggunakan motor dan dilengkapi senjata tajam (Sajam) di Sidoarjo semakin meresahkan warga. Kali ini terdapat dua korban pengeroyokan yang diduga dilakukan sekitar puluhan anggota geng motor dengan menggunakan Sajam di JL Pahlawan tepatnya di Depan Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim atau di depan Sun City Hotel, Sidoarjo, Minggu (10/03/2024) dini hari.
Akibat duel tak berimbang antara dua pemuda yang menggunakan motor Yamaha Mio Matic dengan puluhan gerombolan geng motor itu, menyebabkan dua pemuda itu sekarat hingga seorang korban pemuda meningal dunia di TKP. Sedangkan seorang pemuda lainnya terluka parah dilarikan ke RSUD RT Notopuro, Sidoarjo.
Berdasarkan datanya, kedua korban yang sempat tergeletak di tengah JL Pahlawan itu masing-masing adalah Achmad Maulana (17) yang meninggal di lokasi kejadian. Jenazah korban dievakuasi petugas dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk diotopsi.
Sedangkan rekannya, M Lukmanul Hafidz (20) menderita luka cukup serius hingga kritis dilarikan ke RSUD RT Notopuro, Sidoarjo.
Selain kedua korban yang sempat tergeletak sebelum dievakuasi petugas itu, di lokasi kejadian juga ditemukan motor Yamaha Mio warna putih bernopol KT 5545 GM dengan kondisi terjatuh. Motor ini diduga kuat yang dikendarai kedua korban.
Salah seorang saksi yang juga petugas keamanan (scurity) di sekitar lokasi kejadian, Andika membenarkan kasus kejadian pengeroyokan itu. Hanya saja, dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya duel maut antar kelompok pemuda yang tidak berimbang itu.
"Yang saya tahu, memang awalnya mereka (geng motor) itu berkonvoi menggunakan belasan sepeda motor. Gerombolan geng motor ini melaju dari arah timur (Sidoarjo) menuju barat (Cemengkalang). Tetapi saya tidak memperhatikan secara detail yang dilakukan dua kelompok pemuda itu apa saja. Karena saat itu, saya masih harus fokus bekerja. Jadi tidak terlalu memperhatikan secara detail penyebab pengeroyokan itu," ujarnya di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati demikian, Andika mengaku sempat mendengar suara gaduh (bentrokan) dan teriakan diantara kedua kelompok itu. Tak berselang lama, saksi mendengarkan suara jeritan anak laki-laki meminta tolong.
"Saya hanya mendengar teriakan hajar, hajar begitu saja. Seketika itu, saya memberanikan diri mendekat ke lokasi kejadian. Sayangnya, posisi kedua korban saya lihat sudah tergeletak di tengah jalan raya itu. Kelompok lainya sudah kabur ke arah barat," ungkapnya.
Dalam pengeroyokan itu, saksi menduga jika usai menyabet sajam ke kedua tubuh korban, gerombolan geng motor itu melarikan diri ke arah barat (Cemengkalang). Namun berdasarkan informasinya di lapangan dan sekitar lokasi kejadian, puluhan pelaku pengeroyokan itu diduga merupakan anggota perguruan silat tertentu yang ada di Sidoarjo.
"Tapi, saya tidak mengetahui secara pasti mereka itu dari perguruan kelompok mana maupun dari geng motor kelompok yang mana. Setahu saya mereka (para pelaku) itu mengenakan baju dan kaos serba hitam semua," tandasnya.
Sementara hingga kini, kasus dugaan pengeroyokan itu masih ditangani petugas Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo. Informasinya yang menangani kasus ini gabungan petugas Polsek Sidoarjo Kota dan Polresta Sidoarjo. Hel/Waw
Editor : Redaksi