Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah warga RT 03, RW 01, Desa Pangkemiri, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo mengeluh. Mereka mengeluhkan tindakan anggota Polresta Sidoarjo saat proses penggerebekan judi sabung ayam, Sabtu (01/09/2018) kemarin.
Warga menilai personil yang dikerahkan saat penggerebekan terlalu banyak. Selain itu, anggota membawa senjata laras panjang dan melepaskan tembakan ke udara beberapa kali.
Keluhan ini salah satunya disampaikan Nurhalimah Sa’diyah. Dia mengaku sangat ketakutan atas penggerebekan itu.
"Saya takut dan trauma karena mengetahui proses penggerebekan yang dilakukan polisi kemarin," katanya, Rabu (05/09/2018).
Hal senada disampaikan Fifah warga lainnya. Menurutnya, saat proses penggerebekan dirinya berjualan di sekitar lokasi judi sabung ayam. Dirinya menyayangkan saat penggerebekan, banyak anggota polisi yang diduga mengobrak-abrik lapak dagangannya.
"Memang saat digerebek banyak orang lari kesana-kemari. Saya dengar tembakan satu kali. Tapi kenapa dagangan saya diobrak-abrik. Saya tidak tahu petugas itu mencari apa saja," imbuhnya diamini Siti warga lainnya.
Sementara Ketua RT 03, RW 01, Desa Pangkemiri, Syaiful Rohman mengaku menyayangkan sikap polisi yang dianggapnya arogan saat melakukan penggerebekan. Alasannya, karena ada warganya yang tidak tahu apa-apa, tapi diperlakukan kasar.
"Saat itu, saya sendiri juga ditangkap. Harapan saya kalau ada penggerebekan, kami mohon jangan diperlakukan kasar. Kami ini bukan maling dan juga bukan teroris. Tapi warga biasa," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, petugas Satuan Sabhara, Polresta Sidoarjo menggerebek arena judi sabung ayam beromzet Rp 100 juta per bulan di Dusun Kendal, Desa Pangkemiri, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Sabtu (01/09/2018). Hasilnya, sebanyak 35 pelaku, 11 ayam siap diadu dan 118 motor diamankan polisi dan dibawa ke Polresta sidoarjo. Waw
