Warga Korban Banjir Rob Jabon, Keluhkan Gatal -Gatal


Warga Korban Banjir Rob Jabon, Keluhkan Gatal -Gatal DIPERIKSA - Kepala UPTD Puskesmas Jabon, dr Djoko Setijono beserta perawat memeriksa kesehatan warga terdampak banjir rob di tiga Dusun, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (08/12/2017).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pasca banjir rob (air laut pasang) di Dusun Kalialo, Dusun Tanjungsari, Dusun Tegalsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo sejak tiga hari lalu, kini warga ditiga mengeluhkan penyakit gatal-gatal, kutu air, batuk pilek (flue) dan darah tinggi, Jumat (08/12/2017). Hal itu disebabkan genangan air setinggi 60 sentimeter hingga 1 meter itu tak kunjung surut.

Kepala UPTD Puskesamas Jabon, dr Djoko Setijono mengatakan banjir rob di kawasan tiga dusun ini memicu dirinya beserta 2 orang tenaga medis dan 2 orang tenaga perawat langsung menuju lokasi memeriksa kesehatan warga terdampak banjir.

"Selain stand by di Pondok Kesehatan Desa(Ponkesdes) kami juga memberi pelayanan dari rumah ke rumah untuk memeriksa kesehatan korban banjir," terangnya kepada republikjatim.com, Jumat (08/12/2017).

Menurut Djoko kegiatan selanjutnya termasuk posko kesehatan Ponkesdes bakal dipusatkan di Dusun Tanjungsari. Nantinya akses meliputi dua Dusun yakni Dusun Kalialo dan Dusun Tegalsari menindaklanjutinya dengan menyediakan obat-obatan secara lengkap sesuai kebutuhan warga.

"Saat ini sudah tercatat sebanyak 50 orang mengeluhkan gatal-gatal (kutu air), batuk pilek, dan darah tinggi. Namun keluhan mereka, sudah kami periksa lebih dini serta memberikan obat secara gratis," tegasnya.

Sementara itu, Perangkat Desa Kupang, Mustofa menegaskan meski jangkauan wilayah jauh berada di utara Sungai Porong tapi kebutuhan terpenuhi salah satunya di bidang kesehatan.

"Tidak dapat dipungkiri, masuk di dusun kami lebih cepat menyeberang sungai dari sisi selatan. Ketimbang menempuh jalur jalan raya utama. Karena faktor jalan itu belum beraspal dan penuh lubang serta bergelombang," ucapnya.

Selain itu, Mustofa menjelaskan warga sangat membutuhkan armada khusus (mobil ambulance) untuk memenuhi kebutuhan. Tujuannya agar dapat melakukan rujukan. Seperti ibu melahirkan dan balita kejangang yang bersifat emergency sehingga dapat dipergunakan.

"Mobil Desa berada di kantor desa yang letaknya di selatan sungai. Sedangkan kami, ada di utara Sungai Porong terlalu lama dan terlalu jauh," pungkasnya. Waw