Wakapolresta Sidoarjo Ajak FKUB Safari Subuh Berjamaah Sampaikan Himbauan Kamtibmas


Wakapolresta Sidoarjo Ajak FKUB Safari Subuh Berjamaah Sampaikan Himbauan Kamtibmas SUBUH JAMAAH - Waka Polresta Sidoarjo, AKBP M Anggi Naulifar Siregar memimpin kegiatan Subuh Berjama'ah, Polresta Sidoarjo dan FKUB Pemilu 2019 Masjid Babus Salam, Dusun Balun, Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Kamis (04/04/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Untuk menjaga kondusifitas Kamtibmas di wilayah Sidoarjo menjelang Pemilu 2019, Polresta Sidoarjo terus menggelar berbagai upaya. Salah satunya menjalin komunikasi efektif dengan masyarakat. Salah satu kegiatan Polresta Sidoarjo yakni merutinkan Safari Subuh Berjamaah.

Kali ini kegiatan ini digelar di Masjid Babus Salam, Dusun Balun, Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Acara ini dihadiri Wakapolresta Sidoarjo, Kapolsek jajaran, serta pejabat utama Polresta Sidoarjo.

Usai berjamaah sholat dua rakaat, Wakapolresta Sidoarjo AKBP M Anggi Naulifar Siregar berpesan semakin dekatnya pelaksanaan Pemilu 2019 ini, masyarakat tidak mudah terpancing isu-isu yang dapat memecah kerukunan. Apalagi saat ini, banyak isu Hoax, isu SARA, dan lainnya yang dapat memecah belah persaudaraan.

"Soal berbeda pilihan itu lumrah. Tapi persatuan dan persaudaraan tetap paling utama," pintahnya, Kamis (04/04/2019).

Selain itu, Anggi menyampaikan kepada para jamaah agar turut bersama Polri dalam menjaga Kamtibmas di wilayah agar selalu aman dan kondusif.

"Misalkan merutinkan Siskamling, tertib lalu lintas serta memerangi peredaran juga penyalahgunaan narkoba," tegasnya.

Sementara dalam kesempatan Safari Subuh di Masjid Babus Salam ini, hadir pula perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sidoarjo, Idham Kholid. Sekretaris FKUB Sidoarjo ini juga menyampaikan beberapa himbauan kepada masyarakat terkait situasi menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.

"Beberapa masalah menjelang Pemilu itu diantaranya, terkait pentingnya menjaga persatuan dengan tidak mudah percaya berita Hoax, ujaran kebencian, isu SARA, serta politisasi masjid," pungkasnya. Waw