Wabup Lepas 433 Mahasiswa Unusida KKN ke Sejumlah Desa di Sidoarjo


Wabup Lepas 433 Mahasiswa Unusida KKN ke Sejumlah Desa di Sidoarjo LEPAS - Wabup Sidoarjo, Subandi melepaskan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 433 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dari Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Senin (25/07/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Subandi melepaskan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 433 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) dari Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Senin (25/07/2022). Pelepasan ratusan mahasiswa KKN ini disertai kehadiran puluhan Kepala Desa (Kades) yang menjadi lokasi dan tujuan pengabdian KKN mahasiswa semester akhir itu.

Subandi memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas sumbangsih kampus NU (Unusida) yang ada di Sidoarjo. Selama ini, pihaknya melihat banyak sumbangsih yang diberikan Unusida ke masyarakat dan Pemkab Sidoarjo. Bahkan mendorong pembangunan di Sidoarjo.

"Peserta KKN harus bisa menunjukkan kualitas pendidikan di kampus Unusida yang bisa dirasakan masyarakat Sidoarjo. Mudah-mudahan KKN terlaksana dengan baik. Peserta KKN saya titipkan ke Kepala Desa (Kades). Agar momen yang baik bagi mahasiswa ini bisa memberi sumbangsih ilmu yang didapat saat kuliah. Bahkan bisa membuktikan skill mahasiswa dibuktikan sebagai mahasiswa yang berguna berkualitas dan mampu mewujudkan masa depan anak bangsa," kata Subandi.

Selain itu, lanjut mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini menjelaskan di lapangan mahasiswa Unusida diminta harus tetap berpegang komitmen profesional. Menurutnya hal itu menjadi bekal melangkah ke masa depan. Apalagi, Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk membesarkan kampus-kampus yang ada di wilayah Sidoarjo.

"Kami berharap ketika KKN mahasiswa bekerjalah dengan profesional, maka membawa nama baik Nahdlatul Ulama (NU). Termasuk bisa membawa karakter NU. Kalau ini dilakukan maka akan menjadi peningkatan kualitas mahasiswa," imbuhnya.

Saat ini, kata Subandi Unusida memiliki mempunyai 600 mahasiswa. Jumlah ini akan terus meningkatkan dari tahun ke tahun dengan peningkatkan kualitas pendidikan. Harapannya, Unusida ke depan akan menjadi kampus yang lebih besar lagi. Hal itu jika dibuktikan para peserta KKN mampu menjalankan tugas dari kampusnya dan mampu menerapkan kerja nyata di desa-desa lokasi KKN.

"Mudah-mudahan komitmen profesional mahasiswa membuat Unusida menjadi kampus unggulan bagi warga NU. Terutama yang ada di Sidoarjo. Dengan mengundang para Kades membuktikan mahasiswa Unusida memiliki kapasitas ilmu terutama ilmu kemasyarakatan. Kalau itu benar-benar dilakukan, maka saya yakin mahasiswa Unusida akan bertambah. Termasuk kualitas dan keilmuannya," tegasnya.

Sementara Plh Rektor Unusida, Hadi Ismanto menegaskan selama ini ada beberapa bentuk pengabdian mahasiswa Unusida ke masyarakat. Diantaranya pengolahan kulit kerang yang selama ini dibuang menjadi menjadi bahan olahan makanan yang dilaksanakan di Desa Blurukidul. Bahkan sudah mendapat penghargaan dari pemerintah melalui Dikti. Kemudian, Kelompok Masyarakat Sadar Kawasan Wisata (Pokdarwis) Sidoarjo bertujuan agar masyarakat Sidoarjo sadar akan potensi besar di dunia pengembangan wisata. Kegiatan digelar di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati dengan mengemas acara Susur Sungai.

"Karena KKN tidak boleh berhenti, meski pandemi Covid-19, saat itu strategi yang digunakan tidak boleh dilakukan di luar lingkungan, maka digelar di lingkungan sekitar dengan cara mengedukasi masyarakat sekitar. Lebih dari 200 kegiatan sudah diunggah di cannel YouTube dan Medsos Unusida selama 2 tahun. Termasuk Sidoarjo menuju zona hijau. Kegiatan dilakukan Tahun 2019-2020. Ratusan anak-anak NU dari Perguruan Tinggi NU mengedukasi masyarakat menuju zona hijau bersama PCNU serta FKUB dengan bantuan cukup besar yang dibagikan kepada 52 pesantren dan masyarakat berupa alat-alat kesehatan pencegah penyebaran Covid-19," paparnya.

Sedangkan program sistem manajemen sampah menggunakan insinerator pintar yang disingkat Simata di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin. Kegiatan ini sudah ditindaklanjuti Pemkab Sidoarjo bersama mahasiswa teknik membuat insinerator sendiri dengan biaya yang sangat terjangkau. Jika dikerjakan di setiap RT, maka sampa plastik akan hilang dengan biaya yang sangat terjangkau.

"Begitu juga budidaya lele dan maggot. Karena pakan lele sangat mahal, mahasiswa mata kuliah mereka diaplikasikan dan diapresiasi bisa memproduksi pakan lele dari maggot. Sampah organik yang dibuang diolah agar menjadi pakan lele. Kemudian Tahun 2021 pengolaan limbah cair tekstil perajin batik di kampung batik Jetis. Mahasiswa Unusida memberi solusi dengan membuat alat-alat dengan metode yang diperoleh dari perguruan tinggi dan diterapkan ke masyarakat dalam waktu hampir 3 bulan," urainya.

Sementara yang terbaru di Tahun 2022, Unusida berkhidmat setiap tahun. Hal itu diapresiasi pemerintah pusat. Itu menjadi prestasi dan hikmah yang luar biasa dengan pemanfaatan teknologi membran osmosis air bersih sebagai upaya meningkatkan hasil laut menjadi olahan pangan di kampung nelayan.

"Kondisi air payau diubah agar menjadi tidak payau. Ini bisa digunakan sebagai air minum. Tahun ini ada peningkatan keterampilan 3M yakni membatik, menjahit dan manajemen bisnis dalam program sekolah perempuan. Hikmah Tri Dharma Unusida bersama Pemkab Sidoarjo memajukan dan mensejahterakan masyarakat Sidoarjo," tandasnya. Hel/Waw