Wabup : Banjir Langganan Jabon Dipicu Sudetan Kali Mati


Wabup : Banjir Langganan Jabon Dipicu Sudetan Kali Mati PASTIKAN LOGISTIK - Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi banjir serta melihat posko banjir di Balai Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (23/12/2017).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Banjir yang sudah menggenangi 5 desa di Kecamatan Jabon selama sepekan terakhir, mulai dikunjungi Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin. Pria yang akrab dipanggil Cak Nur ini menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) lokasi banjir di lima desa di Kecamatan Jabon yang menggenangi pemukiman penduduk, persawahan dan pertambakan itu.

Berdasarkan datanya, tercatat ada sekitar 2.600 Kepala Keluarga (KK) di lima desa yang terkena banjir. Yakni warga Desa Kupang, Semambung, Kedungpandan, Kedungrejo, dan Tambak Kalisogo. Air banjir yang menggenang antara 20 sampai 50 sentimeter.

Dalam sidak itu, Cak Nur didampingi Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo, Dwijo Prawito. Rombongan langsung memantau langsung lokasi banjir di lima desa itu. Selain itu memastikan di Posko Banjir yang berada di Balai Desa Kupang logistiknya tidak kekurangan.

"Kami minta BPBD Sidoarjo dibantu Camat Jabon memastikan logistik di Posko tidak sampai kekurangan. Mulai makanan, sembako dan pelayanan kesehatan serta penyediaan air bersih jangan sampai kekurangan," terangnya disela-sela sidak banjir, Sabtu (23/12/2017).

Cak Nur menguraikan banjir di wilayah Jabon itu disebabkan karena curah hujan yang tinggi. Selain itu, air yang menggenang juga kiriman dari Sungai Bsngil Tag (Kali Mati) di Bangil, Kabupaten Pasuruan. Air masuk ke Jabon karena adanya sudetan Sungai Bangil Tag itu.

"Sidoarjo (Jabon) ini masuk hilir dan hulunya dari Bangil, Malang dan lainnya. Makanya butuh kerjasama antar daerah untuk menanggulangi dan menormalisasi sungai di perbatasan pemicu banjir itu," imbuhnya.

Bagi Cak Nur, untuk mengatasi banjir harus dilakukan normalisasi secara menyeluruh. Apalagi, kata Cak Nur Persoalan banjir di Jabon rutin terjadi setiap musim hujan. Menurutnya, pemicunya karena tidak berfungsinya Kali Mati. Selain dipenuhi tanaman enceng gondok Kali Mati yang semestinya menjadi tempat semacam waduk ini juga mengalami pendangkalan.

"Pemkab Sidoarjo sampai dengan saat ini masih berkomunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS) Berantas agar segera dilakukan normalisasi mengingat Kali Mati masuk kewenangan BBWS Berantas," tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo, Dwijo Prawito memastikan hingga kini belum ada warga yang bersedia mengungsi dari rumahnya. Warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing sambil menunggu banjir surut. Meski tidak ada warga yang mengungsi BPBD Sidoarjo tetap menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi termasuk Posko Banjir yang akan siaga 24 jam melayani kebutuhan warga.

"Kami (BPBD Sidoarjo) tetap menyiapkan kebutuhan tenda, tempat pengungsian, dan lainnya untuk mengantisipasi apabila sewaktu - waktu ada warga yang membutuhkan," pungkasnya. Waw