Unusida Loloskan 99 Wisudawan Pertama, IPK Terbaik Disabet FKIP


Unusida Loloskan 99 Wisudawan Pertama, IPK Terbaik Disabet FKIP WISUDA - Rektor Unusida, Dr Fatkul Anam memimpin prosesi 99 wisudawan dan wisudawati dari 4 fakultas yang ada di kampus NU Sidoarjo di Aula Favehotel, Sidoarjo, Minggu (28/04/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sedikitnya 99 wisudawan dan wisudawati Universitas Nahdlotul Ulama Sidoarjo (Unusida) memadati Aula Favehotel, Sidoarjo, Minggu (28/04/2019). Mereka mengikuti sidang terbuka prosesi wisuda kali pertama yang digelar Unusida.

Kendati wisudawan pertama, rata-rata atau sekitar 65 persen alumni Unusida ini sudah memiliki pekerjaan. Oleh karena itu, paska wisuda mereka diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diraihnya selama 4 tahun terakhir selama bergelut di kampus hijau itu.

Ke 99 wisudawan dan wisuda wati ini berasal dari 4 fakultas yang ada di Unusida. Diantaranya Fakultas Teknik (Teknik Industri), Fakultas Ilmu Komputer (Teknik Informatika), Fakultas Ekonomi (Manajemen dan Akuntansi), dan FKIP (PG SD dan Pendidikan Bahasa Inggris). Wisudawan terbanyaknya berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PG SD).

Wisudawati Terbaik Unusida, Hikmah Luqiyah Kartikasari mengaku cukup berat menyelesaikan perkuliahanya selama 4 tahun. Alasan mahasiswa angkatan 2014 ini lantaran dirinya sebagai angkatan pertama yang tidak memiliki kakak kelas. Kesulitan wisudawati Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan PG SD ini saat mencari raferensi.

"Untuk mencari referensi harus keluar kota serta mengandalkan referensi dari para dosen," kata peraih IPK 3.89 ini.

Selain itu, lulusan yang sudah mengabdi di MI Tarbiyatussariyah, Desa Pekarungan, Kecamatan Sukodono ini berharap ilmunya bisa diterapkan di sekolah tempat mengajarnya itu.

"Usai diwisuda saya berharap pekerjaan mengajar saya semakin lancar dan bisa lebih baik lagi ke depannya," ucapnya.

Rektor Unusida, Dr Fatkul Anam menguraikan jika sebenarnya yang hendak diwisuda ada 106 orang. Namun paska diseleksi tinggal 103 orang. Saat pelaksanaan tinggal 99 orang itu.

"Ini bukan disetting tapi murni sesuai asmaul khusnah. Semua itu serba kebetulan," tegasnya.

Bagi Anam wisudawan pertama ini menjadi momentum untuk Unusida. Alasannya tantangan 4 tahun sebagai kampus baru bisa terjawab dengan adanya wisuda itu. Apalagi para wisudawan memiliki nomor ijazah nasional (PIN Penomoran Ijazah Nasional). Meski hal ini baru bakal diberlakukan pemerintah sejak Tahun 2020 mendatang.

"Kami berharap lulusan ini bisa mengembangkan ilmunya dan berinovasi serta bermnafaat bagi lingkungannya. Sekaligus menjadi tenaga kerja andalan masa datang. Karena mereka dibekali ilmu Aswaja selama 6 semester penuh. Itulah yang menjadi pembeda dengan kampus lain. Apalagi saat ini sudah ada 1.800 mahasiswa di Unusida dan jumlahnya cenderung naik setiap tahun," pintahnya.

Sementara Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Dr Hanif Saha Ghafur menekankan pentingnya pendidikan karakter. Apalagi Unusida sebagai kampus baru permembangannya di atas rata-rata normal perkembangan 233 kampus yang dimiliki PBNU.

"Kampus ini harus terus berakselerasi dan berinovasi serta terbuka untuk semua. Hal ini untuk memudahkan perkembangan Unusida dalam membangun lulusan yang berkarakter," tandasnya. Waw