Turunkan Stunting, Gus Muhdlor Bangun 11 Spam Umbulan, Ribuan Warga Sidoarjo Bakal Dapat Layanan Air Bersih


Turunkan Stunting, Gus Muhdlor Bangun 11 Spam Umbulan, Ribuan Warga Sidoarjo Bakal Dapat Layanan Air Bersih SPAM - Pemkab Sidoarjo bakal membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dan Distribution Center (DC) di 7 kecamatan dengan jumlah 11 titik, Jumat (11/03/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Untuk menurunkan angka stunting yang terjadi di beberapa wilayah kecamatan di Sidoarjo, Pemkab Sidoarjo bakal membangun 11 titik Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dan Distribution Center (DC). Pembangunan itu rencananya bakal ditempatkan di 7 wilayah kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Porong, Jabon, Candi, Gedangan, Buduran, Taman dan Kecamatan Waru.

Selain memperbanyak spam umbulan, Pemkab Sidoarjo tahun ini juga membangun 8 SPAM atau Distribution Center (DC) yang tersebar di 4 kecamatan. Diantaranya di Kecamatan Gedangan, Buduran, Taman dan Kecamatan Waru. Peningkatan layanan air bersih ini akan membuka ribuan jalur Saluran Rumah (SR).

Untuk 3 spam umbulan yakni kecamatan Jabon, Porong dan Kecamatan Candi dibangun dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat yang akan membuka untuk 5.600 SR baru di ketiga wilayah itu. Pembangunan tiga spam termasuk proyek strategi nasional. Sisanya, 8 titik Spam jenis DC yang dibangun di Kecamatan Waru, Taman, Gedangan dan Kecamatan Buduran memakai anggaran APBD Sidoarjo.

Pembangunan 8 Spam baru akan membuka 6.370 SR baru. Jika diasumsikan tiap rumah dihuni minimal 4 orang dikalikan 11.970 SR maka terdapat 47.880 jiwa yang mendapatkan layanan air bersih. Diluar itu, PDAM Delta Tirta juga menarget akan membuka 12.750 SR baru Tahun 2022 ini.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) bakal terus mendorong PDAM dan Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman dan Tata Ruang (PU Perkim dan Ciptakarya) untuk memperbanyak Spam Umbulan atau DC. Pembangunan sarana air bersih ini mutlak dilakukan, karena Sidoarjo sudah menjadi daerah Industri.

"Perkembangan sektor industri itu harus diikuti peningkatan sarana dan prasaran penyediaan air bersih bagi masyarakat. Contohnya, dari 18 kecamatan yang ada, semuanya sudah dimasuki industri. Bahkan Kecamatan Waru, Taman, Gedangan, Sidoarjo, Krian, dan Kecamatan Jabon sudah menjadi Kawasan Industri Sidoarjo (KIS)," ujar Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Jumat (11/03/2022).

Rencananya, lanjut Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini, pembangunan sarana dan prasarana pelayanan air bersih wajib dikebut. Hal itu, seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah daerah dan perluasan area industri yang berimbas pada derasnya investasi yang masuk ke Kota Delta ini.

"Pelayanan air bersih bagi masyarakat, khususnya di kawasan industri harus diutamakan. Kami terus memantau kinerja PDAM. Terutama urusan kelancaran saluran air yang selama ini masih terdapat pengaduan dari pelanggan. Rata-rata, mereka mengeluhkan kualitas air dan kelancaran air. Itu juga menjadi perhatian," imbuh bupati Alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Perusahaan plat merah di bawah kendali Bupati Sidoarjo ini, sekerang ini mau tidak mau harus bisa mengimbangi kecepatan langkah dan berpikir bupati alumni Fisip Unair Surabaya itu. Sepak terjang Gus Muhdlor selama satu ini dinilai cukup agresif, terutama urusan pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas pelayanan publik.

"Penyediaan layanan air bersih bukan saja masuk dalam program MDGs (Millenium Development Goal's). Tapi, lebih dari itu, peningkatan layanan air bersih di Sidoarjo sudah menjadi kebutuhan. Kalau ini berjalan lambat, maka akan ada problem baru di sektor kesehatan. Ancaman terbesarnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan menurun karena masyarakat lebih memilih mengkonsumsi air tanah (air sumur) ketimbang air bersih. Ini perlu edukasi yang masif ke masyarakat," tegasnya.

Percepatan penyediaan sarana air bersih akan menyelamatkan generasi emas. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi kualitas air yang dikonsumsi.

"Problem ini yang terjadi pada dua kecamatan di Sidoarjo yakni Kecamatan Jabon dan Kecamatan Krembung. Dua wilayah itu masih banyak kasus stunting. Penyebabnya karena mayoritas warga masih mengkonsumsi air tanah (air sumur) yang mengandung Pb (timbal) yang melebihi batas aman," jelas Gus Muhdlor.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Permukiman, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, Slamet Budiarto menjelaskan rencana pembangunan 3 Spam Umbulan yang menggunakan DAK bersumber dari pemerintah pusat. Sedangkan 8 spam atau DC dari APBD itu mulai dikerjakan pada triwulan kedua.

"Tahap perencanaan sudah dilakukan. t?tinggal nanti proses lelang dan pembangunan akan dimulai pada triwulan kedua tahun ini," kata Budi.

Secara terpisah, Direktur Pelayanan Perumda PDAM Delta Tirta, Fatihul Faizun mengungkapkan pembangunan Spam Umbulan di wilayah Jabon, Porong dan Candi masuk prioritas Bupati Sidoarjo. Ketiga Spam Umbulan itu akan membantu menangani kasus stunting dengan membuka SR baru di tiga kecamatan itu.

"Untuk Spam Umbulan Jabon melewati Desa Dukuhsari, Balongtani, Tambakkalisogo dan Desa Jumirahan. Totalnya ada 5.600 SR. Saluran ini yang nanti akan mendukung program penurunan stunting di Kecamatan Jabon dengan cara membuka SR baru untuk layanan air bersih dari umbulan," papar Fatihul yang akrab disapa Paijo ini.

Sedangkan di Kecamatan Candi, jalur pipanya kata Paijo melewati Desa Durungbanjar dan Desa Durungbedug. Kemudian di Kecamatan Porong melewati Eesa Wunut, Candipari dan Desa Juwetkenongo.

"Tahun 2021 jumlah SR mencapai 159.464 SR, kemudian Tahun 2022 ini ada tambahan lagi dari pembangunan spam umbulan dan DC sebanyak 11 titik dengan proyeksi SR baru sebanyak 11.970. Diluar itu, PDAM juga menarget ada penambahan 12.750 SR baru. Proyeksi SR tahun ini, totalnya 184.184, naik 13,42 persen dari tahun lalu," tandasnya. Hel/Waw